Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana menghitung Efisiensi Biaya dalam Sistem Pertanian Tanpa Limbah di Kabupaten Soppeng, sebagai usaha pertanian berkelanjutan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
Metode purposive sampling digunakan dalam penelitian data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tanggal primer dan sekunder. Data utama terdiri dari data observasi dan wawancara langsung dari kelompok gabungan petani dampingan di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, yang telah menerapkan LEISA dan sebagai perbandingan yang belum menerapkan LEISA. Data sekunder terdiri dari informasi tentang pertanian dalam LEISA, penerapan nol limbah dalam integrasi sistem padi-sapi, pertanian berkelanjutan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perhitungan biaya diferensial pada sistem pertanian berbasis zero waste dapat memberikan kontribusi berupa analisis efisiensi biaya diferensial dengan pemanfaatan Pupuk Organik Cair (POC), Pupuk Organik Padat (POP), serta fermentasi jerami dapat mengefisienkan biaya sebesar Rp.345.550,00. Analisis revenue cost ratio menunjukkan bahwa dengan menggunakan pertanian berbasis zero waste maka nilai R/C rasio lebih dari satu yaitu sebesar 2,21 berarti bahwa setiap Rp.1,00 biaya yang dikeluarkan dalam usaha pertanian berbasis zero waste memberikan penerimaan sebesar 2,21 kali dari biaya yang telah dikeluarkan. Pemanfaatan biogas untuk kebutuhan sehari-hari dapat mengurangi biaya penggunaan gas LPG, karena dapat menghasilkan biogas yang setara dengan 3kg / minggu.