RINGKASAN
Daya listrik yang disalurkan melalui sistem distribusi tenaga listrik menuju konsumen harus memiliki mutu dan keandalan yang tinggi. Dalam penyaluran energi listrik sering terjadi gangguan hubung singkat. Gangguan hubung singkat merupakan suatu hubungan abnormal (termasuk busur api) pada impedansi yang relatif rendah terjadi secara kebetulan atau disengaja antara dua titik yang mempunyai potensial yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung arus gangguan hubung singkat kemudian membandingkan antara hasil perhitungan dengan simulasi menggunakan software DigSilent Power Factory 15.1 dan menentukan koordinasi kerja relay terhadap gangguan tersebut. Metode penelitian dilakukan dengan berbagai cara yaitu studi literatur, observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa besarnya arus gangguan hubung singkat dipengaruhi oleh jarak titik gangguan dimana semakin jauh jarak titik gangguan maka semakin kecil arus gangguan yang terjadi, begitupun sebaliknya. Hasil perhitungan arus gangguan hubung singkat pada penyulang Clarion dengan panjang saluran 6,00 km yaitu I3fasa = 6,691 kA, I2fasa =5,795 kA, I1fasa-tanah = 0,280 kA. Dari hasil simulasi diperoleh nilai arus hubung singkat I3fasa = 7,088 kA, I2fasa = 6,167 kA dan I1fasa-tanah = 0,113 kA Dari hasil perhitungan dan simulasi yang dilakukan maka dapat dikatakan bahwa koordinasi relay incoming dan relay penyulang dalam keadaan masih dalam kondisi yang sesuai dimana relay di penyulang sebagai main protection dan relay incoming sebagai backup protection.