RINGKASAN

Dalam operasi sistem tenaga listrik, diperlukan sistem proteksi yang andal untuk menjaga sistem dari berbagai gangguan yang mungkin terjadi. Gangguan yang terjadi biasanya berupa gangguan hubung singkat antar fasa maupun gangguan hubung singkat fasa ke tanah yang menyebabkan terputusnya pasokan listrik ke beban. Pengaman yang digunakan pada gangguan hubung singkat fasa-fasa yaitu Over Current Relay (OCR) sedangkan pengaman untuk hubung singkat fasa ke tanah yaitu Ground Fault Relay (GFR). Untuk meminimalisir gangguan hubung singkat yang terjadi pada trafo perlu dilakukan koordinasi relai OCR, baik sisi penyulang 20 kV, sisi incoming 20 kV, dan sisi 150 kV Trafo begitupun untuk koordinasi relai GFR sisi penyulang, incoming 20 kV, dan sisi 150 kV. Penelitian ini dilakukan pada Trafo 60 MVA di GI Tallasa untuk menganalisis koordinasi relai proteksi OCR dan GFR yang ada pada trafo tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan metode perhitungan manual kemudian melakukan simulasi menggunakan software DigSILENT untuk melihat koordinasi kerja relai proteksi. Hasil pengecekan koordinasi existing setting OCR dan GFR pada trafo 60 MVA di Gardu Induk Tallasa didapatkan koordinasi GFR yang telah sesuai sedangkan untuk koordinasi OCR didapatkan koordinasi yang tidak sesuai dengan urutan kerja relai. Sehingga, bisa menyebabkan terjadinya kesalahan urutan kerja relai antara sisi penyulang, incoming 20 kV, dan sisi 150 kV. Untuk itu perlu diadakan resetting OCR pada trafo 60 MVA di Gardu Induk Tallasa.
Hasil perhitungan untuk resetting OCR diperoleh nilai setting penyulang, Iset = 5,5 Ampere, TMS = 0,138, dan kurva SI. Setting incoming, Iset = 4,74 Ampere, TMS = 0,189, dan kurva SI. Setting OCR 150 kV, Iset = 8,46 Ampere, TMS = 0,27, dan kurva SI. Hasil simulasi koordinasi resetting menunjukkan urutan kerja relai OCR sisi penyulang, OCR sisi incoming 20 kV dan OCR sisi 150 kV telah terkoordinasi dengan baik dimana pengaman utama yaitu relai terdekat dari gangguan bekerja terlebih dahulu kemudian dibackup dengan pengaman cadangan apabila pengaman utama gagal bekerja.