Sebagai negara kepulauan, Indonesia sangat bergantung kepada transportasi udara dan laut untuk memudahkan masyarakatnya bermobilisasi dari satu daerah ke daerah lainnya atau dari satu pulau ke pulau lainnya dalam mendukung perjalanan usaha, wisata, maupun pribadi. Hal ini menyebabkan industri penerbangan di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup pesat dan mengalami kondisi persaingan yang semakin kompetitif, sehingga menuntut setiap perusahaan maskapai penerbangan untuk mempersiapkan strategi yang tepat guna meningkatkan keunggulannya. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk merumuskan strategi yang tepat adalah dengan menggunakan Matriks Boston Consulting Group (BCG).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui posisi pangsa pasar dan tingkat pertumbuhan pasar PT AirAsia Indonesia Tbk tahun 2017 dan 2018 dalam kuadran Matriks BCG serta menentukan strategi bisnis yang sebaiknya ditempuh agar dapat bersaing dengan pesaingnya berdasarkan pendekatan Matriks BCG. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan beberapa langkah untuk menganalisis posisi perusahaan dalam matriks BCG sebagai upaya untuk merumuskan strategi yang tepat. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan teknik pengumpulan data melalui studi dokumentasi dan studi literatur.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa PT AirAsia Indonesia Tbk pada tahun 2018 berada pada kuadran I atau question mark. Merujuk kepada periode ini, maka strategi yang sebaiknya ditempuh kedepannya adalah strategi intensif berupa penetrasi pasar dan pengembangan pasar. Perusahaan dapat mengoptimalkan aktivitas publikasi dan pemasaran secara lebih inovatif, melakukan penambahan armada pesawat baru dan melakukan penambahan terhadap rute yang dianggap potensial serta tetap memperhatikan pendapatan dari segmen bisnis tambahan (ancillary).