RINGKASAN

Edaran Direksi PT PLN (Persero) No.0017 (2014:8) menyatakan bahwa transformator memiliki kategori healthy index yang kurang baik (Overload) jika kapasitas pembebanannya melebihi 80% dari kapasitas transformator. PT.ITR.NTI dengan kapasitas 250 kVA memiliki pembebanan lebih dari 80%. Maka, dilakukan upaya berupa pengalihan beban ke Gardu Sisipan PT.ITR.058 dan PT.ITR.058
Untuk membuktikan bahwa pengalihan beban menjadi solusi yang tepat untuk menangani Overload, maka dilakukan perhitungan teoritis dan simulasi ETAP pada PT.ITR.NTI sebelum dan sesudah pengalihan beban, kemudian hasil keduanya dibandingkan untuk mengetahui keakurasian data. Selain perbandingan data, maka dilakukan juga perbandingan jarak aman ideal dan jarak realita antara Gardu Sisipan.
Berdasarkan perhitungan teoritis didapatkan bahwa nilai persentase pembebanan PT.ITR.NTI sebelum pengalihan beban adalah 100,9% dan setelah pengalihan beban, maka PT.ITR.NTI menanggung beban 28,025% yang artinya pembebanan mengalami penurunan sebesar 72,87%. Sedangkan hasil simulasi menggunakan software ETAP didapatkan bahwa nilai persentase pembebanan PT.ITR.NTIsebelum pengalihan beban adalah 101% dan setelah pengalihan beban, maka PT.ITR.NTImenanggung beban 27,4%, yang artinya pembebanan mengalami penurunan 73,6%. Adapun jarak aman ideal antara PT.ITR.NTI dan kedua gardu lainnya adalah 239,5 Meter. Jarak realita antara PT.ITR.NTI dan PT.ITR.058 adalah 350 meter serta PT.ITR.NTI dan PT.ITR.057 adalah 500 meter. Berdasarkan hasil studi, disimpulkan bahwa Gardu Sisipan merupakan cara yang efektif untuk menangani permasalahan Overload.