RINGKASAN

Edaran Direksi PT PLN (Persero) No.0017 (2014:8) menyatakan bahwa transformator memiliki kategori healthy index yang kurang baik (overload) jika kapasitas pembebanannya melebihi 80% dari kapasitas transformator. PT.ITR.014 dengan kapasitas 200 kVA memiliki pembebanan lebih dari 80%. Kelebihan beban pada transformator mengakibatkan arus yang mengalir pada penghantar semakin besar, sehingga dapat membuat kerugian (losses daya) pada jaringan semakin besar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pembebanan dan rugi rugi yang terjadi pada PT.ITR.014 dengan melakukan metode pecah beban dengan menambahkan transformator sisipan di penyulang Tamalanrea. Maka dilakukan perhitungan secara teoritis dan simulasi ETAP pada PT.ITR.014 sebelum dan setelah pemasangan transformator sisipan kemudian kedua hasilnya dibandingkan untuk mengetahui keakurasian data.
Berdasarkan perhitungan teoritis didapatkan bahwa nilai persentase pembebanan pada transformator distribusi PT.ITR.014 penyulang Tamalanrea Sebelum Penambahan Transformator Sisipan yaitu sebesar 90,17% dan setelah Penambahan Transformator Sisipan yaitu sebesar 56,92%, Kemudian hasil simulasi Etap Sebelum dan setelah Penambahan Transformator Sisipan yaitu sebesar 88,8% dan 46,2%.Hasil perhitungan nilai Rugi-Rugi daya sebelum penambahan transformator sisipan PT.ITR.014 pada tiap jurusan di transformator distribusi PT.ITR.014 penyulang Tamalanrea yaitu untuk jurusan A sebesar 66279,6 W atau 66,27 kW dan untuk jurusan B sebesar 87016,4 W atau 87,01 kW dan untuk hasil dari simulasi ETAP untuk jurusan A sebesar 1,0 kW dan jursan B sebesar 3,6 kW. Setelah ditambahkan transformator sisipan rugi-rugi daya pada transformator distribusi PT.ITR.014 mengalami pernurunan yaitu pada jurusan A sebesar 13995,76 W atau 13,99 kW dan untuk jurusan B sebesar 692,34 W atau 6,92 kW dan hasil dari simulasi ETAP yaitu sebesar 0,5 kW untuk jurusan A dan 0,0 kW untuk Jurusan B.