Pada saat ini, proses pembuatan emping melinjo masih menggunakan cara
tradisional yaitu diawali dengan menyangrai biji melinjo terlebih dahulu,
kemudian dikupas dan dipipihkan dengan menggunakan batu cetakan atau palu.
Hal ini tentu menjadi kendala karena kemampuan produksi yang sangat terbatas
yaitu 3 kg/hari dan banyaknya kendala dalam proses pembuatannya seperti
rendahnya produksi dan membutuhkan banyak waktu dan tenaga. Maka dari itu,
dilakukan pembuatan mesin pemipih melinjo dengan sistem poros engkol
sehingga membantu pengrajin dalam proses produksi, kegiatan pembuatan mesin
pemipih ini dilakukan di Bengkel Las Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Kegiatan ini diawali dengan perancangan atau desain mesin, pembuatan
dan perakitan. Hasil perancangan atau mesin pemipih melinjo dengan sistem
poros engkol memiliki dimensi 490 x 390 x 902. Selanjutnya, proses pengujian
dalam 15 kali pengujian dan bahan uji biji melinjo sebanyak 2-3 biji. Hasilnya
menunjukkan bahwa rata – rata waktu pemipihan pada bahan uji dengan lama
sangraian selama 2.5 menit adalah 13 detik dan ketebalan rata-rata 1 mm.
Melihat hal ini, mesin pemipih melinjo dengan sistem poros engkol dapat
digunakan dalam proses pemipihan biji melinjo sehingga mempermudah
pengrajin dalam pembuatan emping melinjo dan mampu meningkatkan jumlah
produksi karena mesin pemipih ini tidak membutuhkan banyak waktu dan tenaga.