Dalam kegiatan perusahaan manufaktur terdapat biaya-biaya produksi yang timbul seperti biaya material, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Perusahaan memerlukan suatu pengendalian biaya untuk mengelola biaya produksi secara efisien dan efektif. Dalam anggaran produksi produk beton pracetak untuk proyek jalan Tol Layang A.P. Pettarani, PT Wijaya Karya Beton, Tbk. mengalami selisih anggaran pada 5 bulan pertama dalam pengerjaan proyek ini, tercatat selisih antara anggaran dan realisasi secara berturut-turut yaitu sebesar 12,40%; 4,31%; 2,44%; -21,07%, dan -4,14%.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sistem pengendalian biaya produksi pada PT Wijaya Karya Beton Proyek Tol Layang A.P. Pettarani. Sehubungan dengan itu, penelitian ini didahului dengan menganslisis, mengidentifikasi biaya-biaya yang terjadi, kemudian menghitung biaya standar terhadap biaya-biaya tersebut. Dilanjutkan dengan membandingkan biaya standar tersebut dengan biaya aktual dengan menggunakan analisis varians. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara kepada bagian yang terkait, dan menganalisa dokumen laporan yang disediakan perusahaan.
Berdasarkan analisis varians biaya produksi, diperoleh hasil bahwa terjadi selisih unfavorable pada kuantitas bahan baku sebesar Rp 2,060,961,699 selanjutnya selisih unfavorable terjadi pada tarif upah sebesar Rp 771,814,080 kemudian selisih unfavorable pada efisiensi jam kerja sebesar Rp 2,225,885,865 dan selisih biaya overhead pabrik terjadi selisih unfavorable pada efisiensi jam kerja terhadap tarif total biaya overhead pabrik sebesar Rp 4,564,559,911.