(Rifdah Ghufrani Akbar dan M. Zahril M.), Studi Perbandingan Ketelitian Alat Ukur Total Station, GPS Geodetik, dan Digital Level Dalam Penentuan Beda Tinggi, Makassar
(Dr. Ir. Hamzah Yusuf, M.S. dan Jhon Asik, S.ST, M.T.)
Pengukuran tanah yang selama ini dilakukan dengan alat ukur tradisional seperti Waterpass dan Theodolit sering terjadi kesalahan-kesalahan dalam hasilnya. Kesalahan yang dihasilkan dapat mempengaruhi efisiensi dari pekerjaan pengukuran. Maka dari itu penggunaan Total Station, GPS Geodetik, dan Digital Level dianggap mampu menyelesaikan masalah-masalah dalam pengukuran, karena memiliki teknologi yang lebih tinggi.
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui perbandingan ketelitian serta tingkat efisiensi penggunaan alat ukur Total Station, GPS Geodetik, dan Digital Level pada pengukuran beda tinggi. Penelitian menggunakan metode trigonometrik serta pembacaan Biasa dan Luar Biasa pada penggunaan alat Total Station, metode PP Kinematik pada penggunaan alat GPS Geodetik, dan metode Double Stand pada penggunaan alat Digital Level.
Hasil penelitian berupa data beda tinggi masing-masing alat ukur diperbandingan untuk memperoleh data selisih rata-rata. Adapun nilai selisih rata-rata untuk perbandingan Total Station dan Digital Level = 0.010 m, dan nilai selisih rata-rata untuk perbandingan GPS Geodetik dan Digital Level sama = 0.004 m. Total waktu pelaksanaan penelitian masing-masing alat adalah Total Station selama 2 hari, GPS Geodetik selama 12 jam, dan Digital Level selama 1 hari. Sehingga alat ukur yang memiliki ketelitian paling tinggi dalam menentukan beda tinggi adalah Digital Level, dan alat yang paling mendekati ketelitian dari Digital Level adalah GPS Geodetik.

Kata Kunci : Pengukuran, efisiensi, Total Station, GPS Geodetik, Digital Level