Proses pengolahan ikan sangat memengaruhi kualitasnya, dalam hal ini ialah
kandungan proteinnya. Pengolahan pasca panen merupakan awal yang
menentukan kualitas ikan bandeng. Salah-satu metode pengawetan yaitu freeze
drying. Secara umum mesin freeze drying menggunakan pompa vakum untuk
mengatur tekanan. Pompa vakum memiliki konstruksi yang cukup kompleks dan
memiliki bagian yang bergerak berupa impeller sehingga untuk proses
pemeliharaan membutuhkan biaya dan waktu yang lama. Oleh karena itu, inovasi
teknologi pada penelitian ini ialah sistem freeze drying yang menggunakan ejector
untuk mengatur tekanan vakum. Kelebihan ejector ialah mempunyai konstruksi
lebih sederhana, perawatan relatif mudah, serta harga relatif murah. Penelitian ini
dilakukan untuk menentukan performa pengering ikan bandeng sistem freeze
drying yang menggunakan ejector dan menentukan kadar air ikan bandeng yang
hilang dengan sistem freeze drying.
Penelitian ini menggunakan metode rancang bangun dan eksperimen. Metode
rancang bangun dilakukan untuk perancangan, pembuatan, dan uji kinerja mesin
pengering beku ikan bandeng. Metode eksperimen dilakukan untuk pengujian
pengering beku ikan bandeng.
Penggunaan ejector dapat meningkatkan nilai COP sistem refrigerasi dimana
nilai COP rata-ratanya adalah 5,10. Sementara tanpa penggunaan ejector nilai
COP rata-rata sistem refrigerasi hanya 4,79. Namun penggunaan ejector pada
mesin freeze drying belum memungkinkan untuk mencapai tingkat kevakuman
yang dipersyaratkan yaitu minimal 0,006 bar. Kadar air ikan bandeng yang hilang
dengan suhu akhir 1,1OC dan kevakuman 0,58 bar selama 7 jam adalah 0,031%
untuk massa basah dan 0,032% untuk massa kering. Laju penyingkiran air pada
proses ini adalah 0,0127 kg/kWh. Penambahan panas 85oC – 100oC yang sesuai
dengan titik jenuh ikan bandeng pada kondisi kisaran 1oC dapat mengurangi kadar
air ikan yaitu 0,023% dengan laju penyingkiran air adalah 0,054 kg/kWh.