RINGKASAN

Terjadinya gangguan kabel tanah pada transformator 60 MVA pada Gardu Induk Bulukumba, dengan indikasi GFR pada fasa S menyebabkan trip PMT. Setelah dilakukan penelusuran, ditemukan kondisi kabel fasa S dan T yang robek. solusi yang dilakukan adalan dengan penggantian kabel sehingga perlu dilakukan resetting relai, setelah dilakukan perhitungan maka dilakukan analisis untuk mengetahui apakah setting sudah sesuai dengan standar. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode observasi langsung, sehingga peneliti melakukan kegiatan langsung dilapangan, setelah dilakukan penelitian maka peneliti akan menganalisis data yang ditemukan dilapangan.
Berdasarkan hasil perbandingan OCR sebelum dan setelah resetting diketahui bahwa waktu koordinasi antara OCR 20 kV dan OCR penyulang belum benar sehingga perlu dilakukan resetting, untuk perbandingan GFR/SBEF sebelum dan setelah diketahui bahwa terdapat kurva koordinasi waktu yang saling crossing (memotong) sehingga perlu dilakukan resetting. Berdasarkan hasil perhitungan maka diperoleh setting yang baru untuk OCR 150 kV yaitu arus setting primer sebesar 277,128 A TMS 0,31 karakteristik standar invers, untuk OCR 20 kV arus setting primer sebesar 1.920 A TMS 0,218 karakteristik standar invers, untuk OCR penyulang arus setting primer sebesar 720 A TMS 0,219 dengan karakteristik standar invers. Pada GFR diperoleh nilai setting yang baru untuk GFR 150 kV arus setting primer sebesar 115,47 A dan TMS 0,513 karakteristik standar invers, untuk GFR 20 kV arus setting primer sebesar 60 A TMS 0,228 karakteristik standar invers, untuk GFR penyulang arus setting primer sebesar 27 A TMS 0,208 karakteristik standar invers. Pada relai SBEF diperoleh nilai setting yang baru untuk arus setting primer sebesar 30 A TMS 0,359 dengan karakteristik long time invers.
Dari hasil perbandingan OCR sebelum dan setelah resetting diketahui bahwa waktu koordinasi antara OCR 20 kV dan OCR penyulang belum benar sehingga perlu dilakukan resetting, untuk perbandingan GFR/SBEF sebelum dan setelah diketahui bahwa terdapat kurva koordinasi waktu yang saling crossing (memotong) sehingga perlu dilakukan resetting.