Generator Air Cooler (GAC) merupakan bagian yang penting dalam sistem
PLTA yang digunakan untuk mendinginkan udara dalam ruang generator. GAC
merupakan bentuk pengaplikasian alat penukar kalor (heat exchanger) dengan air
sebagai media pendinginnya. Adanya selisih temperatur udara sebelum dan setelah
GAC, maka kiranya dapat dimanfaatkan dengan menggunakan termoelektrik yang
diharapkan mampu bekerja dengan baik sebagai pendingin dalam hal ini dengan
memperhitungkan kemampuannya menyerap kalor sebagai input termoelektrik dan
menghasilkan energi listrik sebagai outputnya.
Penelitian ini dilakukan dengan pemodelan sistem yang menyerupai kondisi
pada lapangan, dengan menggunakan air heater sebagai sumber udara panas.
Kemudian peran generator air cooler digantikan dengan compact heat exchanger.
Keseluruhan sistem tersebut dioperasikan dalam wind tunnel untuk mengurangi
pengaruh udara lingkungan. Uji performa terlebih dahulu dilakukan untuk
mengetahui performa terbaik dari termoelektrik jika dioperasikan pada GAC.
Kemudian pengujian untuk mengetahui pengaruh penambahan termoelektrik pada
GAC.
Dari hasil pengujian, performa terbaik termoelektrik jika diaplikasikan pada
GAC berada pada kecepatan aliran udara sebesar 1.1m/s, dengan udara panas pada
50ºC kalor yang diserap sebesar 0.493J/s dan efisiensi sebesar 11.415%. Pengaruh
penambahan termoelektrik mampu meningkatkan efektivitas dan NTU serta
menurunkan LMTD. Efektivitas GAC yang dihasilkan tanpa penambahan
termoelektrik menghasilkan 89.90%, 91.85%, dan 91.51%. Sedangkan jika
ditambahkan termoelektrik sebesar 91.39%, 92.82%, dan 92.58%. Daya listrik rata�rata perhari yang dihasilkan dari tiga hari pengujian termoelektrik sebesar 0.022W,
0.019W, dan 0.021W, dengan efisiensi 6.44%, 5.18%, dan 4.07%