RINGKASAN
Aslamiyah Lailla Maymoon. 2021. “Analisis Ketidakseimbangan Beban Trafo Distribusi pada Penyulang Hertasning Baru PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Panakkukang”, Skripsi, Program Studi D4 Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Ujung Pandang, Pembimbing : Ahmad Rosyid Idris, S.T, M.T. dan Sarma Thaha, S.T. M.T.
Kegiatan penyeimbangan beban trafo distribusi merupakan kegiatan rutin yang dilakukan PLN. Hal ini dikarenakan selalu terjadi ketidakseimbangan beban antar fasa seiring dengan terus meningkatnya jumlah pelanggan. Penelitian ini dilakukan untuk menghitung besar persentase ketidakseimbangan beban berdasarkan hasil pengukuran beban puncak, menghitung besar susut dan melakukan penyeimbangan beban transformator menggunakan program Microsoft Office Excel. Sehubungan dengan itu, penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data Single Line Diagram, data pengukuran gardu, panjang penghantar, dan besar tahanan penghantar netral pada transformator.
Selama ini penyeimbangan beban dilakukan pada Waktu Beban Puncak (WBP) saja. Sehingga kegiatan penyeimbangan beban pada suatu trafo belum menjamin tercapainya keseimbangan beban di titik Luar Waktu Beban Puncak (LWBP). Adapun solusi dari penyeimbangan yaitu dilakukan dengan metode Seimbang Beban Sehari (SBS), dimana dilakukan pengukuran beban pada gardu distribusi selama 24 jam dengan menggunakan alat Power Logger. Selanjunya dilakukan proses simulasi, dengan menggunakan simulasi terlenih dahulu, dapat meningkatkan efektifitas dan efisinesi dari kegiatan penyeimbangan beban ini. Untuk itu perlu dilakukan pengukuran awal beban, dan data beban pada sebuah trafo distribusi yang akan diseimbangkan sebagai input Microsoft Excel. Penyeimbangan yang dilakukan merujuk pada hasil simulasi, sehingga keseimbangan antar fasanya tercapai di semua titik waktu kurva beban. Secara keseluruhan, setelah dilakukan penyeimbangan beban pada 2 gardu distribusi yaitu GT.PHB050 dan GT.PHB017, didapatkan hasil dengan menurunnya nilai arus maksimum dari kedua gardu distribusi. Pada GT.PHB050 dari 348.02 A menjadi 281.02 A, GT.PHB017 dari 231.45 A menjadi 183.45 A. kemudian nilai arus netral rata-rata juga berhasil berkurang pada GT.PHB050 dari 95.77 A menjadi 22.44 A, GT.PHB017 dari 98,19 A menjadi 17.44 A. Rata-rata ketidakseimbangan dalam sehari juga menurun pada GT.PHB050 dari 20.28% menjadi 4.43%, GT.PHB017 dari 39.63% menjadi 5.86%. Adapun rugi energi rata-rata pada penghantar netral pada GT.PHB050 dari 2.89 kWh menjadi 0.194 kWh, GT.PHB017 dari 2.93 kWh menjadi 0.109 kWh.