RINGKASAN

Semakin berkembangnya teknologi tidak menuntut kemungkinan pada setiap bandar udara untuk penghematan daya yang keluar dari PLN yang memerlukan pembangkit listrik tenaga solar cell. Sinyal sign untuk menentukan arah pada masuk dan keluarnya pesawat tidak lagi menggunakan supply utama dari PLN pada Taxi Guidance Sign namun menggunakan peralatan yang semakin canggih. Inilah perlunya Rancangan Automatic Taxi Guidance Sign (TGS). Tempat untuk melakukan penilitian bertempat di Makassar. Adapun untuk metode penilitian dilakukan dengan beberapa prosedur dilakukan dengan memulai kegiatan, studi literasi, observasi lapangan, perancangan desain alat, perakitan alat, pengujian alat, jika alat bekerja maka akan di teruskan ke pengambilan data, analisa data, kesimpulan lalu selesai sedangkan jika terdapat kesalahan maka akan di tinjau kembali dimulai dari perakitan alat. Selanjutnya adalah cara kerja alat ketika panel surya menyerap energy menuju ke SCC kemudian melakukan pengisian accu, LDR akan bekerja apabila intensitas cahaya di sekitar lampu berkuang dan lampu aktif, dan untuk sensor Pzam-004T berfungsi membaca arus dan tegangan kemudian mengirimkan data pembacaan ke NodeMCU lalu di teruskan ke Blynk untuk monitoring. Adapun hasil yang didapatkan dari penelitian adalah di peroleh data mengenai penyerapan matahari pada jam-jam tertentu. Monitoring yang tertera pada aplikasi memudahkan teknisi untuk mengontrol lampu Taxi Guidance Sign. Selanjutnya untuk penghematanm yang dilakukan oleh Bandar udara dalam sehari mencapai 1.920 kWh. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan dilakuakan pengantian suplay utama membuat bandara menghemat energy serta memudahkan teknisi untuk monitong lampu Taxi Guidance Sign tampa harus menunggu laporan dari pihak Air Traffic Control atau (ATC).