Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sering diabaikan, karena dianggap hanya membuang waktu saja, terlebih lagi mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk K3. Pandangan seperti ini sangat keliru karena justru menerapkan K3 akan menekan tingkat kecelakaan yang pada akhirnya mengifisienkan biaya. Berdasarkan hal tersebut maka dalam memperhitungkan biaya program penerapan SMK3L kita perlu mengidentifikasi dulu apa potensi bahaya yang ada, dampak yang ditimbulkan dan peralatan maupun orang yang diperlukan untuk mengatasinya. Sehingga cadangan biaya untuk keselamatan kerja tidak menjadi beban yang memberatkan tetapi bisa diperhitungkan sesuai dengan proporsi yang pas, tidak berlebihan dan tidak kurang yang nantinya berakibat pelaksanaan program keselamatan kerja tidak secara maksimal dan menyebabkan kerusakan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk 1) membuat model biaya sistem manajemen K3 dan lingkungan pada proyek konstruksi gedung berlantai banyak 2) menghitung biaya SMK3L yang diperlukan untuk menyelenggarakan proyek konstruksi gedung berlantai banyak 3) menghitung biaya penyelenggaraan SMK3L pada proyek konstruksi gedung berlantai banyak.
Penelitian ini dilakukan pada 3 proyek konstruksi gedung yang berada di kota Makassar dan Kabupaten Gowa dimana tenaga kerja kontraktor dan konsultan sebagai sampel. Pengambilan sampel sebanyak 39 responden. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan dibutuhkan pula data sekunder berupa biaya penyelenggaraan K3L proyek. Teknik analisis data menggunakan program SPSS (Statistical Program for Social Science) versi 20.
Dari hasil analisis data, Model biaya penyelenggaraan sistem manajemen K3 dan lingkungan pada proyek konstruksi gedung berlantai banyak yaitu Y = 1.238 + 0.019 X1 - 0.038 X2 + 0.073 X3 + 0.218 X4. Biaya yang diperlukan untuk mencukupi penyelenggaraan sistem manajemen K3 dan lingkungan pada proyek konstruksi gedung berlantai banyak yaitu Rp 501.000.000 – Rp 1.000.000.000 dan anggaran yang dialokasikan untuk K3 pada gedung berlantai banyak sudah cukup.