PT Triteguh Manunggalsejati merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur yang memproduksi minuman kemasan. Salah satu produk yang dihasilkan adalah minuman Mountea yang banyak menemui masalah (cacat) produk pada saat diproduksi. Maka dari itu, dilakukan penelitian untuk menganalisis pengendalian kualitas produksi perusahaan dengan melakukan pengukuran pada stabilitas dan kapabilitas proses produksi khususnya pada produk yang diteliti.
Metode peningkatan kualitas yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode Six sigma dengan menggunakan tahapan DMAIC (define, measure, analyze, improve dan control). Six sigma mengedepankan konsep bahwa hanya akan ada 3.4 cacat produk untuk setiap satu juta produk yang diproduksi atau 3.4 dpmo (defects per million opportunities). Pengumpulan data dilakukan selama bulan Juli – Agustus 2019 dengan teknik observasi, wawancara, studi pustaka dan pengambilan dokumentasi.
Dari hasil analisis menggunakan metode six sigma telah diketahui bahwa pada proses produksi bulan Mei-Juni 2019 terdapat 18.012 unit produk cacat dari 7.170.096 unit yang diproduksi. Berdasarkan diagram pareto, persentase cacat yaitu Visual Defect (80,2%), Sealing Integrity Defect (15,8%), Kontaminasi (1,45%) dan Handling Defect (0,83%) dengan tingkat kapabilitas proses berada pada 4,72 dengan tingkat kerusakan sebesar 648 unit untuk satu juta produksi (DPMO). Analisa faktor-faktor penyebab yang difokuskan pada jenis cacat produk yang sering terjadi yaitu kecacatan visual (visual defect) dan kecacatan penyegelan (Sealing integrity defect) dengan menggunakan diagram fishbone, diketahui faktor-faktor penyebab tersebut yaitu manusia, mesin, metode dan material.