RINGKASAN

Dalam waktu yang akan datang kebutuhan listrik akan meningkat. Hal ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan dan perkembangan jumlah penduduk serta jumlah investasi yang semakin meningkat serta akan memunculkan berbagai industri-industri baru yang tidak sedikit jumlahnya. Oleh karena itu, untuk menjamin keandalan dan kontinuitas penyaluran energi listrik maka diperlukan keandalan pada sistem tenaga listrik. Tolak ukur keandalan dari sistem distribusi listrik adalah seberapa sering sistem distribusi listrik tersebut mengalami pemadaman. Oleh sebab itu dibutuhkan teknik pemeliharaan atau pengoperasian tanpa adanya pemadaman listrik salah satunya dengan melakukan pemeliharaan dan pekerjaan menggunakan menggunakan metode PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan).
Dalam melakukan penelitian dilakukan dalam beberapa tahap yaitu melakukan studi literature beserta pengambilan dan pengolahan data, kemudian studi bimbingan dan tahap terakhir yaitu pembuatan skripsi. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui berapa besar jumlah kWh yang terselamatkan, rupiah yang terselamatkan akibat pekerjaan dengan metode PDKB, kemudian untuk mengetahui kontribusi nilai keandalan pekerjaan dengan metode PDKB, serta untuk mengetahui simulasi pengerjaan PDKB pada aplikasi ETAP.
Perbandingan nilai keandalan sistem distribusi pada PT.PLN (Persero) UP3 Parepare yaitu nilai SAIDI dan SAIFI menjadi turun semenjak dilakukan pemeliharaan dengan Metode PDKB yaitu 292,893 menit/tahun/pelanggan, 4,7709 kali/pelanggan/tahun. Berdasarkan simulasi pengerjaan PDKB pada mainline dan sectionline pada aplikasi ETAP 19.0.1 diperoleh perbedaan nilai beban dan kWh yang dihitung manual dan yang tampil pada aplikasi. Pada perhitungan manual pada mainline diperoleh beban sebesar 13 A dan energi yang diselamatkan sebesar 382,33 kWh sedangkan pada aplikasi diperoleh beban sebesar 13,9 A dan 408,799 kWh. dan perbandingan pada sectionline pada perhitungan manual diperoleh arus sebesar 7 A dan 411,740 kWh dibandingkan dengan pada aplikasi diperoleh 3,8 A dan 223,516 kWh. Sepanjang tahun 2021 PDKB menghemat energi sebanyak 624.565,47 kWh dan jika dikonversikan kedalam Rupiah nilainya menjadi Rp 686.210.543,55 Total potensi kerugian yang bisa dialami jika tidak memberdayakan PDKB adalah senilai Rp 956.810.543,55