Transportasi merupakan hal yang berpengaruh besar dalam perkembangan suatu wilayah. Semakin majunya transportasi suatu wilayah menandakan seberapa besar telah berkembangnya wilayah tersebut. Transportasi yang paling dominan yaitu transportasi darat sehingga jalan merupakan sarana penting bagi perkembangan transportasi. Perkerasan yang umum digunakan adalah perkerasan lentur, dimana lapisan perkerasan lentur tersusun atas campuran agregat kasar, agregat halus, bahan pengisi (filler) dan aspal sebagai bahan pengikatnnya. Umumnya beberapa bahan campuran seperti filler yang biasa menggunakan semen dapat diganti dengan bahan bahan tertentu yang memiliki karakteristik dan fungsi yang sama dengan filler tersebut. Dalam upaya menggunakan pengganti bahan penyusun perkerasan lentur yang lebih ekonomis dan efisien tanpa mengabaikan ketentuan ketentuan yang disyaratkan, maka salah satu alternatif untuk mengatasi masalah ini adalah melakukan penggantian pada material filler dengan tanah lanau (silt).
Langkah-langkah analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Mengelompokkan benda uji berdasarkan kadar tanah lanau yang digunakan, memasukkan nilai masing-masing benda uji hasil tes Marshall, kemudian membuat rata-rata nilai Stabilitas, flow, VIM, VMA, dan VFB dan melakukan perbandingan melalui grafik hubungan antara kadar aspal dan kadar Filler Tanah Lanau (Silt) terhadap nilai-nilai Marshall. Sehingga hasil akhir dari pengujian Marshall dapat diambil untuk nilai persentase penggunaan kadar Tanah Lanau (Silt) yang memenuhi Syarat Untuk Campuran Aspal Beton AC-WC adalah pada kadar 17% hingga 21%.