Proses pengeringan kopi secara tradisional yang dilakukan sebagian besar
masyarakat adalah dengan menjemur langsung di bawah sinar matahari. Proses ini
memakan waktu 3-4 minggu serta seringkali terkendala oleh cuaca terlebih di saat
musim penghujan. Oleh karena itu, pada kegiatan ini, dirancang dan dibuat alat
pengering kopi dengan sistem hybrid energi matahari dan energi biomassa dengan
tujuan untuk mengetahui dan membandingkan laju pengeringan kopi dengan
menggunakan energi hybrid, dengan menggunakan energi matahari, dan laju
pengeringan kopi dengan menggunakan energi biomassa.
Dalam kegiatan ini, proses pengeringan dilakukan sebanyak tiga kali
dengan massa bahan / kopi yang sama. Proses pertama adalah proses pengeringan
yang dilakukan dengan menggunakan energi hybrid yaitu gabungan energi
matahari dan energi biomassa. Proses yang kedua adalah proses pengeringan
dengan hanya menggunakan energi matahari, dan yang ketiga adalah proses
pengeringan dengan hanya menggunakan energi biomassa.
Berdasarkan hasil kegiatan, diketahui bahwa laju pengeringan kopi
menggunakan energi hybrid energi matahari dan energi biomassa lebih cepat
dibandingkan dengan laju pengeringan menggunakan energi matahari dan laju
pengeringan menggunakan energi biomassa. Pada proses pengeringan kopi
menggunakan energi hybrid, laju pengeringan rata-rata rak 1 sebesar 0,02025 gr/s
dan rata-rata rak 2 sebesar 0,02013 gr/s. Pada proses pengeringan kopi
menggunakan energi matahari, laju pengeringan rata-rata rak 1 sebesar 0,01197
gr/s dan rata-rata sebesar 0,01150 gr/s. Pada proses pengeringan kopi
menggunakan energi biomassa, laju pengeringan rata-rata rak 1 sebesar 0,01101
gr/s dan rata-rata rak 2 sebesar 0,01944 gr/s