ABSTRAK

Proteksi merupakan suatu sistem pengamanan pada sistem tenaga listrik yang terpasang pada sistem pembangkitan, transmisi, dan distribusi tenaga listrik dari gangguan. Tingkat keamanan seperti kecepatan dan sensitifitas terhadap gangguan sangat diperlukan pada sistem untuk menjaga kestabilan tenaga listrik. Permasalahan yang seringkali dijumpai pada penyulang 20 kV adalah terjadinya gangguan hubung singkat. Gangguan tersebut dapat menimbulkan arus yang lebih besar dari arus normal sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan listrik bahkan bisa berbahaya pada makhluk hidup di sekitarnya, untuk itu diperlukan suatu sistem proteksi dengan koordinasi yang sesuai dengan standard sehingga keandalan sistem dalam menyalurkan listrik ke konsumen tetap terjamin. Penelitian ini dilakukan pada salah satu penyulang di GI Borongloe yaitu penyulang pallangga untuk mengetahui koordinasi peralatan proteksi yang ada pada penyulang tersebut dikarena dalam empat bulan terakhir hampir setiap bulannya penyulang tersebut mengalami gangguan arus lebih yang menyebabkan penyulang tersebut trip. Maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis koordinasi proteksi pada penyulang tersebut dengan menggunakan metode perhitungan manual dan melakukan simulasi pada software ETAP 19.0.
Hasil dari penelitian diperoleh bahwa koordinasi sistem proteksi pada penyulang pallangga masih kurang baik diakibatkan oleh ketidaksesuaian setting pada peralatan proteksi pada OCR dan recloser. Oleh karena itu perlu dilakukan resetting untuk meminimalisir gangguan. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan settingan yang baik untuk OCR = 360 A dengan TMS = 0,122 dan untuk recloser = 180 A dengan TMS OCR recloser = 0,06.