Transaksi utama PT. Tonasa Lines adalah transaksi pemenuhan jasa secara kredit yang menimbulkan jumlah piutang yang materiel. Piutang perusahaan kemudian disajikan dalam laporan keuangan sesuai nilai bersihnya. Metode penurunan nilai piutang yang digunakan perusahaan adalah tabel umur piutang dengan tarif sesuai kelompok piutang sehingga menyamaratakan resiko dari semua debitur dalam kelompok umur piutang. Demkikian pula terdapat indikasi tidak diperhatikannya resiko keadaan eksternal penyebab terjadinya penurunan nilai. Dalam laporan keuangan juga tidak diungkapkan secara rinci terkait penurunan nilai piutang dalam catatan atas laporan keuangan. Laporan posisi keuangan per 31 Desember 2017 juga menyajikan nilai bersih piutang yang sama dengan jumlah tercatat piutangnya sehingga pada periode tersebut perusahaan tidak mengakui adanya penurunan nilai piutang.

Dalam penelitian ini, metode analisis yang digunakan dalam mengukur penurunan nilai piutang secara individu adalah Present Value sedangkan untuk mengukur penurunan nilai secara kelompok digunakan Average Charge of Method dan Roll Rate Method. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Adapun jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan akuntansi piutang
PT. Tonasa Lines dari pengakuan dan pengukuran awal telah sesuai dengan
PSAK 55, akan tetapi untuk pengukuran atas dampak peristiwa setelah pengakuan awal dan pengungkapan belum menerapkan PSAK 55 secara keseluruhan. Pada pengukuran penurunan nilai terdapat perbedaan metode yang digunakan oleh perusahaan dengan metode yang direkomendasikan oleh PSAK 55. Dalam bagian pengungkapan, PT. Tonasa Lines belum mengungkapkan adanya penurunan nilai piutang pada laporan keuangannya sekaligus peristiwa yang menyebabkan penurunan nilai tersebut.