RINGKASAN

PT Huadi Nickel Alloy merupakan pelanggan industri terbesar di Sistem Sulbagsel dengan konsumsi daya hingga 250 MVA. Jika trip 2 T/L Punagaya - Jeneponto ataupun kurangnya stok batu bara PLTU Punagaya, maka pasokan (suplai) menuju PT Huadi Nicel Alloy mengalami penurunan kualitas tegangan (undervoltage) hingga 117.26 kV. Kondisi tersebut dapat merusak peralatan dan mewajibkan PT PLN membayar kompensasi. Oleh karena itu, untuk tujuan menjaga keandalan PT Huadi Nickel Alloy maka perlu dibuatkan mitigasi dengan software DigSILENT Power Factory 15.1. Dalam standarisasi yang telah diatur grid code PLN, range tegangan dan frekuensi pada kondisi normal pada PT Huadi adalah 135-165 kV dan 49.8-50.2 Hz. Maka, penilitian ini dilakukan dengan memastikan jika terjadi gangguan yang diberikan, Sistem Sulbagsel dapat mempertahankan keandalan suplai PT Huadi Nickel Alloy. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data dari PT PLN UP2B Sistem Makassar kemudian diolah dan dianalisis. Data yang didapatkan kemudian diolah pada Software DigSILENT Power Factory 15.1, kemudian memberikan case pada Sistem Sulbagsel dilanjutkan dengan mesimulasikan mitigasi jika dibutuhkan. Dari beberapa mitigasi kemudian dibandingkan dan melihat mitigasi yang paling efektif dalam menjaga keandalan PT Huadi.
Dalam kondisi normal, didapatkan PT Huadi disuplai dari arah Sengkang dan Punagaya. Maka case yang disimulasikan adalah dengan memutuskan aliran daya dari suplai tersebut ataupun memutuskan pembangkit yang menyuplai langsung PT Huadi. Pada penelitian ini ada tujuh case yang diberikan diantaranya adalah Trip 1 T/L Punagaya - Jeneponto, Trip 2 T/L Punagaya - Jeneponto, Trip 1 T/L Soppeng - Bone, Trip 2 T/L Soppeng - Bone, Trip 1 T/L Punagaya - Jeneponto dan 1 T/L Soppeng - Bone, Trip 2 Unit PLTU Jeneponto, dan Trip 2 Unit PLTGU Sengkang. Dari ketujuh case tersebut, dipastikan bahwa Sistem Sulbagsel dapat menjaga keandalan PT Huadi pada beberapa case, namun saat trip 2 T/L Punagaya - Jeneponto, Trip 2 Unit PLTU Jeneponto, dan Trip 2 PLTGU Sengkang, dibutuhkan mitigasi untuk dapat menjaga keandalan PT Huadi. Berdasarkan simulasi yang dilakukan, upaya untuk menjaga kontinuitas dan keandalan PT Huadi Nickel Alloy dapat dilakukan dengan penerapan UVLS, penerapan UFR, pemasangan kapasitor paralel (shunt), ataupun penambahan 2 T/L Punagaya – Bantaeng Switching. Jika untuk memperbaiki tegangan sesuai dengan kasus yang dibahas pada penelitian ini, maka mitigasi terbaik adalah penambahan 2 T/L Punagaya – Bantaeng Switching.