RINGKASAN
Laba merupakan aspek yang paling sering dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan suatu usaha dan merupakan alat yang dapat digunakan oleh pelaku usaha untuk mengembangkan usaha yang sedang dijalankan. Laba maksimal yang diharapkan dapat diperoleh apabila volume penjualan ditingkatkan dan menekan atau mengurangi jumlah penggunaan biaya selama kegiatan dalam menjalankan usaha berlangsung. Untuk itu diperlukan alternatif berupa perencanaan laba yang baik. Salah satu metode perencanaan laba yang dapat digunakan oleh pelaku usaha adalah analisis Break Even Point (BEP).

Kegiatan ini dilaksakan di perusahaan Bliki Store menggunakan tipe kegiatan penelitian lapangan. Teknik yang digunakan penulis untuk memperoleh data yang dibutuhkan adalah analisis dokumen. Informasi yang diperoleh dari perusahaan diolah sesuai dengan masalah pada kegiatan ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif.

Berdasarkan hasil dan deskripsi yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil bahwa untuk mencapai BEP Bliki Store harus melakukan penjualan produk sebesar 2.072 unit atau penjualan produk PDH sebesar 58 unit, kaos 30s panjang sebesar 517 unit, kaos 30s pendek sebesar 182 unit, kaos 24s panjang sebesar 646 unit, kaos 24s pendek sebesar 195 unit, baju olahraga SD sebesar 89 unit, zipper sebesar 160 unit, jumper sebesar 199 unit, dan almamater sebesar 25 unit. Selain itu, Bliki Store harus melakukan penjualan sebanyak 2.247 unit dengan nilai nominal sebesar Rp 190.088.413 agar bisa meningkatkan laba sebesar 30%.