(Riska Sulistiawati dan Surya Ramda), Studi Penggunaan Tanah Lunak yang Distabilisasi dengan Pasir sebagai bahan Subgrade, Makassar, (Hj.Nursamiah, ST.MT dan Ir. Akhsan Djamal, MT).
Tanah dasar merupakan bagian terpenting yang akan menjadi tumpuan dan mendukung seluruh beban konstruksi yang berada diatasnya. Tanah lunak mempunyai sifat yang tidak menguntungkan bagi konstruksi . Hal ini karena daya dukung tanah atau nilai CBR yang rendah. Oleh karena itu diperlukan bahan stabilisasi yang dapat mengurangi sifat tanah yang kurang baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik tanah lunak dan karakteristik tanah lunak yang distabilisasi dengan pasir.Sampel tanah lunak ini diambil disekitar lokasi jl. Jalur Lingkaran Barat menuju Tol Ir. Sutami, Tamalanrea, Makassar. Pengujian dilakukan dengan karakteristik propertis yaitu: pengujian kadar air, berat isi, berat jenis, batas-batas atterberg, dan analisa saringan, sedangkan pada pasir dilakukan pengujian berar isi, berat jenis dan analisa saringan. Setelah itu, dilakukan proses stabilisasi dengan variasi campuran pasir : 10%, 20%, dan 30%, kemudian dilakukan pengujian mekanik yang terdiri atas pengujian pemadatan, CBR laboratorium, dan kuat tekan bebas.
Dari hasil pengujian karakteristik tanah dan di klasifikasikan pada metode USCS maka tanah tersebut termasuk jenis tanah lempung yang memiliki nilai plastisitas yang tinggi (CH). Dengan peningkatan nilai kepadatan dari 1,05 gr/cm3 menjadi 1,160 gr/cm3 pada pencampuran pasir 30%, semakin banyak campuran pasir semakin tinggi kepadatannya. Hasil uji CBR dengan pencampuran pasir sebesar 10% adalah 16,46%, pasir 20% sebesar 23,47%, dan pasir 30% sebesar 26,39%. Hasil ini secara teoritis memenuhi syarat untuk subgrade.

Kata kunci: CBR, Pasir, Stabilisasi tanah, Subgrade, Tanah lunak