Perusahaan dapat mengembangkan usahanya demi kelangsungan hidupnya untuk unggul dari persaingan apabila sebuah perusahaan mempunyai perencanaan. Realita yang terjadi saat ini, beberapa perusahaan belum mampu melakukan perencanaan secara tepat dan merupakan kendala bagi perusahaan karena tujuan utama perusahaan yaitu untuk memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal, maka diperlukan suatu perencanaan yaitu perencanaan laba yang dapat membantu perusahaan untuk mencapai laba agar dapat menghindari kerugian. Salah satu dari bentuk perencanaan laba adalah menggunakan perhitungan break even point (BEP) atau perhitungan titik impas yang menyajikan informasi mengenai hubungan biaya, volume, dan laba. Penerapan break even point dapat memudahkan dalam menganalisis faktor-faktor yang akan memengaruhi pencapaian laba perusahaan dimasa yang akan datang. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui berapa penjualan dalam rupiah dan unit agar perusahaan mencapai break even point. CV Indomedia merencanakan peningkatan laba berdasarkan asumsi bahwa banyaknya persaingan bisnis dibidang yang sama sehingga perlu melakukan perluasan wilayah pemasaran dengan meningkatkan volume penjualan. Laba sebelum melakukan break even point adalah Rp 44.860.600,00. Perusahaan menginginkan peningkatan laba sebesar Rp 60.000.000,00 dan jika dirata-ratakan yaitu Rp 20.000.000,00/bulan.
Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif yaitu berupa data biaya, dan data penjualan. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menyelesaikan kegiatan ini yaitu diawali dengan mengklasifikasikan biaya berdasarkan perilakunya, kemudian melakukan pemisahan biaya semi variabel, selanjutnya mengalokasi biaya bersama, selanjutnya melakukan perhitungan margin kontribusi dan rasio margin kontribusi, selanjutnya melakukan perhitungan break even point, dan terakhir melakukan perencanaan laba.
Berdasarkan hasil dan deskripsi kegiatan diketahui bahwa break even point akan tercapai jika jumlah unit produk yang harus terjual untuk masing-masing produk adalah untuk produk brosur sebanyak 3.451 lembar, kartu nama sebanyak
1.335 lembar, dos makanan sebanyak 1.722 lembar, kop surat sebanyak 1.687 lembar, map sebanyak 3.731 lembar leaflet sebanyak 4.721 lembar, undangan 1 sebanyak 5.920 lembar, undangan 2 sebanyak 1.072 lembar, undangan 3 sebanyak 429 lembar, undangan 4 sebanyak 81 lembar. Sedangkan jumlah penjualan untuk
masing-masing produk adalah untuk produk brosur sebesar Rp 5.138.966, kartu nama sebesar Rp 2.652.369, dos makanan sebesar Rp 3.083.380, kop surat sebesar Rp 1.701.174, map sebesar Rp 7.426.632, leaflet sebesar Rp 7.047.723, undangan 1 sebesar Rp 14.800.218, undangan 2 sebesar Rp 6.470.041, undangan 3 sebesar Rp 4.313.361, undangan 4 sebesar Rp 1.617.510.
CV Indomedia menginginkan laba sebesar Rp 60.000.000,00 maka perusahaan harus meningkatkan volume penjualannya dengan cara menjual brosur sebanyak 4.061 lembar yakni menambah produksi sebanyak 416 lembar, produk kartu nama sebanyak 2.284 lembar yakni menambah produksi sebanyak 339 lembar, produk dos makanan sebanyak 2.538 lembar yakni menambah produksi sebanyak 253 lembar, produk kop surat sebanyak 1.523 lembar yakni menambah produksi sebanyak 323 lembar, produk map sebanyak 6.091 lembar yakni menambah produksi sebanyak 891 lembar, produk leaflet sebanyak 6.091 lembar yakni menambah produksi sebanyak 1.591 lembar, produk undangan 1 sebanyak 12.182 lembar yakni menambah produksi sebanyak 2.217 lembar, produk undangan 2 sebanyak 5.076 lembar yakni menambah produksi sebanyak 776 lembar, produk undangan 3 sebanyak 3.198 yakni menambah produksi sebanyak 493 lembar, produksi undangan 4 sebanyak 1.066 lembar yakni menambah produksi sebanyak 166 lembar.