Dengan bertambahnya kebutuhan terhadap bahan bakar minyak mendorong depot Bahan bakar minyak yang ada di tiap daerah untuk menambah jumlah penyimpanan bahan bakamya. Seiring dengan hal tersebut perlu adanya perencanaan yang baik pada konstruksi tangki tersebut agar didapatkan konstruksi yang aman. Pada beberapa lokasi memiliki permukaan tanah yang cenderung lembek dengan daya dukung yang rendah, serta lapisan tanah kerasnya berada pada kedalaman yang cukup dalam. Penggunaan pondasi dangkal kurang tepat untuk digunakan, karena tanah permukaannya yang labil dengan kuat geser rendah dan kompressibilitasnya tinggi. Konstruksi tangki timbun (Storage Tank) bahan bakar minyak mempunyai beban yang cukup berat dengan penampang dasar yang luas. Pada tugas akhir ini akan dibahas mengenai bagaimana meninjau daya dukung pondasi dari data tanah yang telah didapatkan dari lokasi, lalu merancang pondasi serta metode pelaksanaannya yang nantinya akan digunakan dalam membangun konstruksi tangki timbun bahan bakar minyak.

Hasil analisis meunjukkan pemakaian pondasi rakit untuk konstruksi tangki timbun bahan bakar minyak dapat diterapkan dalam kondisi tanah dengan konstensi menengah dengan beberapa pertimbangan lainnya, pada hasil daya dukung sebesar 28,4 ton/m2, untuk Tangki kapasitas 10.000 kL memakai pondasi rakit ketebalan 1 m dengan beton f 30 MPa dan baja tulangan lentur utama BjTS
420A ukuran S32 - 170 dan tulangan susut $20 -170. Pada saat pengecoran memakai metode papan catur dikarenakan volume pondasi yang luas tidak
memungkinkan pengecoran dalam satu waktu, untuk bekisting sendiri digunakan pasangan batako yang lebih kuat menahan tekanan pada saat pengecoran. Saran
yang dapat diberikan adalah perlu adanya pengawasan yang ketat dalam pelaksaan konstruksi agar dicapai mutu yang dibutuhkan, serta perlu adanya tinjauan lebih
lanjut terhadap efisiensi biaya yang dipakai.