Penggunaan gabungan pasir dan kerikil alami ini sudah lama digunakan di beberapa daerah seperti Palopo, Masamba, Luwu Timur, dan sebagian Makassar. Namun dalam penggunaannya, masyarakat belum mengetahui komposisi yang sesuai, sehingga perlu dilakukan pengujian karakteristik untuk mengetahui komposisi campuran beton yang baik dan kuat agar dapat direkomendasikan di lapangan.
Dalam penelitian ini, perencanaan campuran menggunakan metode SNI 03-2843-2000. Kuat tekan beton rencana menggunakan f’c 15 MPa dan f’c 20 MPa dengan jumlah benda uji masing-masing 15 buah. Benda uji untuk pengujian kuat tekan beton berupa beton silinder dengan ukuran diameter 10 cm dan tinggi 20 cm dengan waktu pengujian dilakukan dilakukan pada saat benda uji berumur 28 hari. Adapun agregat yang digunakan adalah gabungan pasir dan kerikil alami yang berasal dari Sungai Karebbe Kabupaten Luwu Timur.
Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan menggunakan gabungan pasir dan kerikil alami diperoleh untuk kuat tekan rencana f’c 20 MPa didapatkan kuat tekan rata-rata 18.07 MPa dengan f’c 13,52 MPa dan untuk kuat tekan rencana f’c 15 didapatkan 11.19 MPa dengan dengan f’c 6,32 MPa sehingga kuat tekan lebih kecil dari mutu beton yang di rencanakan namun tetap bisa direkomendasikan untuk struktur beton pada rumah tinggal tapi tidak direkomendasikan untuk pembuatan beton struktural sesuai dengan SNI 2847 2019 (Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung), dimana syarat untuk beton struktural lebih dari 21 MPa.