Saat ini metode penentuan posisi suatu titik di permukaan bumi mengalami kemajuan yang demikian pesat. Hal tersebut ditandai dengan kemunculan alat ukur Total Station dan GPS Geodetic yang dilengkapi dengan teknologi digital terkini. Metode penentuan posisi suatu titik di permukaan bumi dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu: metode pengukuran secara terestrial dan ekstraterestrial.Selain menggunakan Total Station, pengukuran secara terestrial juga dapat memanfaatkan alat ukur GPS Geodetic yang menggunakan bantuan satelit. Hal tersebut memungkinkan untuk mendapatkan posisi titik yang teliti dengan waktu yang relatif singkat.
Penelitian ini bertujuan untuk menilai sejauh mana perbandingan
pengukuran koordinat (X,Y) dan elevasi (Z) yang diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan Total Stasiun dan GPS Geodetic pada proyek pembangunan rel kereta api lintas Makasar-Parepare.
Dari hasil penelitian yang kami lakukan sesuai dengan prosedur yang telah di berikan oleh pembimbing maka kami menarik kesimpulan bahwa akurasi pengukuran dengan metode Stakeout menggunakan GPS Geodetic dan Total Station untuk pengambilan koordinat (X,Y) hampir sebanding, sedangkan untuk pengambilan Koordinat Elevasi (Z) Total Station lebih unggul.Dari hasil analisa nilai selisih pengukuran koordinat (X,Y) rata-ratanya ternyata hampir sama maka dikategorikan sebanding dan kecepatan Pengambilan titik detail alat Total Station memerlukan waktu yang lebih lama yaitu 50 menit, berdanding terbalik dengan GPS Geodetic hanya membutuhkan 18 menit , pada pengolahan data GPS Geodetic seberapa banyak pun data yang diambil tidak mempengaruhi lama pengolahan data berbeda dengan Total Station semakin banyak data yang diambil maka pengolah datanya pun akan semakin lama.Sedangkan efisiensi biaya (AHSP) hasil penelitian menyatakan bahwa biaya yang dikeluarklan untuk GPS Geodetic sebesar Rp 2.750.000,00- sedangkan Total Station sebesar Rp 4.650.000,00-