Marhana dan Nur khodijah, 2021. Studi Penggunaan Limbah keramik Sebagai Bahan Subtitusi Terhadap Agregat halus dan Filler untuk Campuran Asphalt Concrete – Wearing Course (AC – WC), dibimbing oleh Andi Batari Angka, S.T., M.T. dan Martha Manganta, S.T.,M.T

Seiring dengan semakin banyaknya bahan campuran perkerasan yang telah digunakan di lapangan maka perlu mencoba dan merencanakan terhadap material yang murah dan efisien. Pemanfaatan limbah menjadi salah satu pokok bahasan para ahli untuk mengurangi jumlah material alam yang digunakan serta memanfatkan limbah atau material yang tak terpakai sebagai bahan daur ulang. Pada penelitian ini digunakan campuran laston lapis permukaan atau lapis pondasi atas. Penelitian terkait material pengganti agregat perlu dilakukan sebagai bahan evaluasi untuk pengujian selanjutnya. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh yang terjadi apabila material pengganti yang digunakan adalah limbah keramik terhadap variasi presentasi pada campuran aspal beton. Penelitian ini menggunakan empat jenis presentase yang berbeda dengan kadar presentase 0%, 25%, 50%, 75% dan 100% limbah keramik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah Metode Empiris yaitu metode yang dilakukan dengan cara percobaan untuk mendapatkan data melalui pengujian Marshall. Penelitian ini menghasilkan Kadar Aspal Optimum sebesar 6,30 % . Hasil analisis Marshall pada kadar aspal optimum dari keenam jenis campuran menghasilkan parameter Marshall yang hampir seluruhnya memenuhi spesifikasi. . Nilai Stabilitas meningkat sampai kadar 25% kemudian menurun pada kadar 75%. Dan nilai flow seiring penambahan kadar Keramik hingga pada kadar 50%, nilai kelelehan meningkat, kemudian setelah itu nilai flow mengalami penurunan pada kadar 75% hingga kadar 100%. Penggunaan kadar limbah keramik yang diizinkan adalah 0% hingga 40% dilihat dari parameter marshall yang hampir seluruhnya memenuhi spesifikasi kecuali nilai VIM dan VMA.