Penggunaan baja canai dingin sebagai rangka atap pada masa sekarang ini sangat diminati oleh masyarakat, dilihat hampir semua bangunan yang ada di Indonesia menggunakan rangka atap baja canai dingin terutama pada model fink. Tetapi fenomena yang masih sering kali terjadi kegagalan berupa jatuhnya struktur atap baja canai dingin dengan faktor yang diantaranya beban atap dan faktor lainnya cuaca buruk. Dengan penelitian tugas akhir ini, penulis berharap dapat memberikan gambaran berupa seberapa besar pengaruh panjang bentang terhadap struktur rangka atap dan pengaruh variasi beban terhadap struktur rangka atap baja canai dingin sehingga dapat dijadikan referensi bagi masyarakat dalam pemilihan penutup atap dengan panjang bentang.
Penelitian ini diawali dengan melakukan pembagian kelompok terhadap variasi beban, yang terbagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok 1 sebesar 6 kg, kelompok 2 sebesar 20 kg, dan kelompok 3 sebesar 45 kg. Dengan menggunakan mutu G550, jenis profil C75.75, reng TS.40.45 dan sudut kemiringan atap 20° dengan variasi panjang bentang kuda-kuda 6, 7, 8, 9, dan 10 meter. Kemudian dilakukan analisis dan desain dengan menggunakan software SAP2000 dan perhitungan manual sebagai pengontrol analisis sehingga hasil yang didapatkan equivalen.
Hasil desain model yang diperoleh pada panjang bentang didapatkan nilai lendutan yang lebih kecil dari yang disyaratkan. Setiap panjang bentang memiliki nilai lendutan minimum terjadi pada kelompok beban 1 dan nilai lendutan maksimum terjadi pada kelompok beban 3. Adapun hasil desain variasi beban yaitu pada kelompok 1 diperoleh jumlah pias maksimum sebesar 7 dengan jarak kuda-kuda 1.2 meter, sedangkan kelompok 2 diperoleh jumlah pias maksimum sebesar 7 dengan jarak kuda-kuda 1 meter, dan kelompok 3 diperoleh jumlah pias maksimum sebesar 7 dengan jarak kuda-kuda 0.8 meter.