Pengguna internet dan komputer saat ini diperkirakan mencapai 3,2 miliar hingga akhir tahun 2015 yang berarti hampir separuh dari jumlah penduduk dunia yakni sekitar 7,2 miliar. Kebutuhan internet yang semakin meningkat membuat pengguna internet membutuhkan bandwidth yang besar. Sehingga tidak jarang di perusahaan, institusi pendidikan, bahkan di perumahan menerapkan multihoming untuk memenuhi kebutuhannya. Performance Routing (PfR) dan Policy Based Routing (PBR) adalah teknik routing cerdas yang bekerja pada protocol routing yang ada, untuk memilih jalur terbaik untuk memenuhi kebutuhan aplikasi.
Penelitian ini akan menggunakan metode analisa sistem dengan membangun infrastuktur jaringan dengan membandingkan penerapan Performance Routing (PfR) dan Policy Based Routing (PBR). Simulator GNS3 digunakan untuk mensimulasikan perancangan jaringan yang dibuat. Skenario pengujian dilakukan dengan menganalisis pemilihan jalur tanpa penerapan Performance Routing (PfR) dan Policy Based Routing (PBR).dan skenario selanjutnya pengujian dilakukan dengan menganalisis pemilihan jalur dengan menerapkan Performance Routing (PfR) dan Policy Based Routing (PBR) dengan cara mengirimkan beberapa jenis data menggunakan traffic generator.
Dari hasil pengujian diperoleh kesimpulan bahwa Pemilihan jalur dengan teknologi PfR dilakukan secara otomatis berdasarkan parameter-parameter konfigurasi yang ditetapkan pada profile/learn phase sedangkan Pemilihan jalur dengan teknologi PBR dilakukan dengan cara meneruskan paket dengan menggunakan logika pencocokan yang didefinisikan melalui route-map dan berikutnya mengacu pada Access List (ACL) sesuai dengan kebijakan yang diatur oleh administrator.