Virtual Private Network (VPN) hadir sebagai alternatif pada solusi leased line di jaringan Wide Area Network (WAN). VPN menawarkan biaya yang lebih murah, tetapi dapat diandalkan. VPN menggunakan infrastruktur jaringan publik, seperti Internet, untuk mengirimkan datanya. Data dienkapsulasi dan dienkripsi agar aman di jaringan publik. VPN menggunakan tunneling untuk menciptakan jalur khusus di Internet. Tunneling didefinisikan dalam protokol tunneling. Tiga protokol tunneling yang terkenal, yakni Point-to-Point Tunneling Protocol (PPTP), Layer 2 Tunneling Protocol (L2TP), dan Internet Protocol Security (IPSec). Sehubungan dengan tunneling dan protokol tunneling tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses tunneling dalam VPN, dan untuk mengetahui perbedaan proses tunneling dan metode keamanan antara PPTP dan L2TP/IPSec.

Penelitian ini dilakukan dengan merancang dua skenario, yaitu skenario jaringan VPN dan skenario serangan terhadap komunikasi VPN. Skenario jaringan VPN menerapkan dua jenis VPN, yaitu site-to-site dan remote access, dan serangan yang dilakukan terhadap VPN adalah Man in The Middle Attack (MITM) dan VPN Hijacking. Data penelitian didapat dari kedua skenario tersebut. Data berupa data trafik yang ditangkap dengan bantuan aplikasi Wireshark dan gambar-gambar hasil screenshoot. Data kemudian dianalisis. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data penelitian kualitatif dengan mengungkapkan makna dan arti dari data yang dikumpulkan berdasarkan pada tujuan penelitian yang hendak dicapai.

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan proses tunneling dalam VPN melalui beberapa tahapan. Selain itu, perbedaan proses tunneling antara PPTP dan L2TP/IPSec terletak pada encapsulating protocol masing-masing, dan metode keamanan yang dimiliki oleh L2TP/IPSec lebih baik daripada PPTP.