Perkembangan ekonomi Indonesia meningkat pesat dari tahun ke tahun. Hal
ini perlu didukung dengan kondisi kelistrikan yang handal sehingga pemerintah
melakukan berbagai program percepatan pembangunan ketenagalistrikan. Semakin
banyak pembangkit listrik yang dibangun menyebabkan persaingan diantara
pembangkit listrik dalam menjual listrik. Pembangkit lama seperti PLTU Barru
perlu menjaga kehandalan dan efisiensi supaya dapat bersaing. Tanggal 6 Maret
2020 saat unit pembangkit diharuskan stop operasi dalam keadaan darurat, turbin
mengalami overspeed (putaran melebihi nominal 3300 rpm) karena gangguan pada
main stop valve dan governor valve untuk menghentikan uap masuk ke turbin.
Setelah dilakukan pembongkaran turbin dan dianalisis hasil temuan kerusakannya
maka disimpulkan perlunya penggantian sudu turbin karena dapat mempengaruhi
efisiensi turbin. Sehubungan dengan penggantian sudu turbin tersebut maka
penilitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi turbin sebelum terjadi overspeed
turbin, setelah penggantian sudu turbin dan pengaruh penggantian sudu turbin
terhadap efisiensi turbin.
Data penilitian ini diambil pada beban 50 MW dan pada kondisi High
Pressure (HP) Heater tidak beroperasi. Data ini berupa data primer yang diperoleh
di PT Indonesia Power PLTU Barru OMU (Operating and Maintenance Services
Unit). Data-data tersebut diperoleh dengan teknik dokumentasi sedangkan untuk
menganalisa data dengan menggunakan GUIs (Graphical user interfaces) software
Matlab.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa efisiensi turbin sebelum terjadi
overspeed turbin sebesar 31,23% sedangkan setelah penggantian sudu turbin
sebesar 29,21%. Sehingga terjadi penurunan efisiensi turbin sebesar 2,02%
Kata Kunci: PLTU Barru, sudu turbin, GUI MATLAB, heatrate turbin, efisiensi
turbin.