Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeneponto 2×135 MW yang
berlokasi di Punagaya, Sulawesi Selatan merupakan PLTU berbahan bakar batu
bara yang berdiri sejak tahun 2017. Dengan masa operasi selama 3 tahun tentu akan
mengalami penuruanan performa. Performa kerja suatu PLTU dapat diketahui
dengan melakukan analisis eksergi. Dengan analisis eksergi kita dapat mengetahui
besar destruksi eksergi atau kehancuran eksergi, efisiensi eksergi dan juga efisiensi
destruksi eksergi sehingga kita dapat mengetahui komponen (Boiler, High Pressure
Turbine, Intermediate Pressure Turbine, Low Pressure Turbine, Condenser,
Condensate Pump, Low Pressure Heater, Deaerator, Boiler Feed Pump, High
Pressure Turbine) yang mengalami kerugian sehingga dapat dijadikan dasar untuk
melakukan perbaikan.
Dalam penelitian ini, data yang dibutuhkan berupa laju aliran massa, tekanan,
dan temperatur. Proses analisis menggunakan hukum kedua termodinamika,
dimana untuk nilai eksergi diperoleh dari mengkalkulasikan laju aliran massa,
entalpi, temperatur lingkungan, dan entropi. Nilai efisiensi eksergi diperoleh dari
perbandingan antara nilai eksergi output terhadap nilai eksergi input, dan nilai
efisiensi destruksi diperoleh dari perbandingan nilai destruksi terhadap nilai
destruksi keseluruhan komponen PLTU.
Hasil penelitian diperoleh bahwa eksergi terbesar terjadi pada boiler yaitu
778.225 MW pada tahun 2018, 788.824 MW tahun 2019, dan 796.824 MW tahun
2020, sedangkan nilai eksergi terendah pada CP yaitu pada tahun 2018 sebesar
0.160 MW, 0.176 MW tahun 2019, dan 0.160 MW tahun 2020. Destruksi terbesar
terjadi pada boiler, yaitu 163.970 MW dengan efisiensi destruksi 79.242% pada
tahun 2018, 179.450 MW dengan efisiensi destruksi 82.111% tahun 2019, dan
199.637 MW dengan efisiensi destruksi 83.448% tahun 2020, sedangkan untuk
nilai destruksi eksergi terendah pada CP, yaitu 0.056 MW dengan efisiensi destruksi
0.027% pada tahun 2018, 0.059 MW dengan efisiensi destruksi 0.027% tahun 2019,
dan 0.056 MW dengan efisiensi destruksi 0.023% tahun 2020. Efisiensi eksergi
terbesar terjadi pada HPH 2, yaitu sebesar 94.750% pada tahun 2018, 95.187%
tahun 2019, dan 94.728% tahun 2020, sedangkan efisiensi eksergi terendah pada
LPH 1, yaitu 43.637 MW pada tahun 2018, 33.512 MW tahun 2019, dan 38.764
MW tahun 2020.