Sanusi, Indra (2018) Sistem Proteksi Distance Relay Saluran Transmisi 150 Kv Gi Sidrap – Gi Maros Sebelum Dan Sesudah Interkoneksi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Sidrap. Diploma thesis, Politeknik Negeri Ujung Pandang.
SISTEM PROTEKSI DISTANCE RELAY SALURAN TRANSMISI 150 KV GI SIDRAP – GI MAROS SEBELUM DAN SESUDAH INTERKONEKSI PEMBANGKIT.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
Abstract
Saluran udara tegangan tinggi merupakan komponen sistem tenaga listrik
yang berperan sangat penting dalam menjaga kualitas dan keandalan sistem
tenaga listrik. Akan tetapi saluran udara merupakan salah satu komponen dalam
sistem yang sering mengalami gangguan. Gangguan yang terjadi dapat berupa
hubung singkat, beban lebih, surja petir, topan, cuaca buruk dan lain-lain.
Gangguan tersebut dapat menyebabkan terganggunya kelangsungan operasi dan
kerusakan peralatan pada sistem tenaga listrik. Untuk menghindari kerusakan dan
kerugian yang lebih besar, maka diperlukan suatu sistem proteksi tenaga listrik
yang dapat bekerja secara cepat mengisolasi gangguan.
Distance relay merupakan salah satu relay proteksi yang selektif karena adanya pembagian daerah proteksi/zone protection, setting PT PLN (Persero) zone I dapat mendeteksi 80% lokasi gangguan pada jaringan transmisi gardu induk. Zone II memproteksi 20% lokasi gangguan berikutnya. Zone III dapat menjangkau 10 - 25% gangguan pada jaringan transmisi gardu induk berikutnya, sehingga distance relay mampu mengetahui letak dan jarak terjadinya gangguan, serta memilih pemutus jaringan yang terdekat dari tempat gangguan untuk membuka. Jadi kemungkinan kegagalan relay proteksi ini sangatlah kecil.
Tujuan dalam penelitian ini mencakup analisa arus gangguan hubung singkat 3 fasa dan 1 fasa ke tanah sehingga nilai yang didapatkan menjadi bahan acuan dalam peninjauan terhadap kinerja relay. Dalam penelitian ini saluran transmisi yang ditinjau adalah saluran transimisi GI Sidrap – GI Maros sebelum dan sesudah PLTB Interkoneksi. Dari hasil evaluasi perhitungan dan setting PLN untuk Zone 1 sebesar 2,72 Ω hasil perhitungan sebesar 2,52 Ω, terjadi perbedaan yang tidak terlalu signifikan, hal ini disebabkan oleh adanya tingkat ketelitian pengukuran impedansi saluran transmisi yang banyak dipengaruhi oleh ketelitian trafo arus, trafo tegangan, serta kinerja masing – masing relay yang berbeda. Arus gangguan hubung singkat 3 fasa yang terjadi dipanjang saluran 10,50 dan 100%, yaitu 1275,56 A, 1247,38 A, 1213,85 A. arus gangguan hubung singkat 1 fasa ke tanah yang terjadi dipanjang saluran 10,50 dan 100%, yaitu 366,291 A, 351,902 A, 335,43 A. Untuk titik ganguan yang dibaca relay 10,50,100% sebesar 0,340 Ω,1,699 Ω, 3.401 Ω. Nilai ini merupakan acuan dan referensi dalam men-setting relay distance dalam pengoperasiannya
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering |
Divisions: | Jurusan Teknik Elektro > D4 Teknik Listrik |
Depositing User: | Unnamed user with username 197103102001121001 |
Date Deposited: | 29 May 2023 05:48 |
Last Modified: | 29 May 2023 05:48 |
URI: | https://repository.poliupg.ac.id/id/eprint/2767 |