Pelat lantai merupakan bagian dari struktur bangunan yang mana pelat umumnya didukung oleh balok. Saat ini teknologi konstruksi mengalami perkembangan yang sangat pesat, salah satu teknologi konstruksi yang dikenal adalah teknologi konstruksi beton pracetak.
Pelat lantai pracetak adalah salah satu aplikasi dari teknologi beton pracetak. Beton pracetak adalah elemen beton struktur yang dicetak di tempat lain dari posisi akhirnya dalam struktur. Berdasarkan ketebalan dari pelat pracetak, pelat lantai pracetak dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu pracetak full slab dan pracetak half slab. Pracetak full slab adalah elemen atau komponen pelat lantai yang dibuat pracetak dengan ketebalan utuh sesuai dengan perencanaan, sedangkan pracetak half slab adalah elemen atau komponen pelat lantai yang dibuat pracetak dengan ketebalan tertentu, sehingga diperlukan pengecoran cast in situ (cor di tempat) untuk overyoppingnya.
Dalam penelitian ini, perencanaan pelat pracetak half slab dilakukan dengan melakukan pembagian pelat pracetak menjadi tiga pelat, yaitu pelat pracetak 1 ukuran 3 m x 5 m, pelat pracetak 2 dengan ukuran 3 m x 6 m, dan pelat pracetak 3 dengan ukuran 2,5 m x 4 m. Dengan menggunakan Mutu beton K300 dan kuat Tarik baja fy 400 Mpa. Ketiga pelat ini mempunyai tebal pelat pracetak setebal 7 cm dan ketebalan overtopping setebal 5 cm.
Hasil perhitungan ini yaitu diperoleh tulangan untuk ke tiga jenis pelat pracetak arah X sebesar Ø10 – 200 dan arah Y sebesar Ø10 – 200. Dan panjang penyaluran tulangan tarik untuk sambungan lewatan pelat lantai pracetak diperoleh ld = 384 mm, tulangan tekan ldb = 200 mm, tulangan berkait untuk ujung tidak menerus diperoleh sebesar ldh = 150 mm. Ketiga panjang penyaluran tersebut semuanya memenuhi.