Dalam pelaksanaan proyek konstruksi sangat jarang proyek berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Dan seringkali proyek mengalami keterlambatan penyelesaian kegiatan proyek yang melebihi rencana atau time schedule rencana, maka dari itu, penerapan manajemen waktu dan biaya pada proyek konstruksi sangat diperlukan sekali agar kegiatan proyek dapat berjalan lancar dan proyek selesai tepat dari waktu rencana atau bahkan lebih cepat dari yang direncanakan. Konsep Earned Value merupakan salah satu alat yang digunakan dalam pengelolaan proyek yang mengintegrasikan biaya dan waktu. Konsep Earned Value menyajikan tiga dimensi yaitu penyelesaian fisik dari proyek (BCWP) yang mencermikan biaya rencana penyerapan biaya (BCWS), biaya aktual yang sudah dikeluarkan (ACWP). Pada peninjauan bulan.
Hasil perhitungan Budget Cost for Work Schedule (BCWS) pada minggu pertama hingga minggu ke-24 = Rp.25.850.366.774, Budget Cost for Work Performance (BCWP) pada minggu pertama hingga minggu ke-24 = Rp.19.851.768.205, serta Actual Cost for Performance 63 (ACWP) pada minggu pertama hingga minggu ke-24
= Rp. 19.843.708.657. Sedangkan varian biaya (CV) hingga minggu ke 24 menunjukkan angka positif (+) sedangkan varian jadwal adalah negatif. Dan dapat diketahui perkiraan biaya akhir proyek EAC (Estimate At Complete) adalah Rp. 220.912.609.492,68 menunjukkan total biaya pelaksanaan proyek. Dari hasil diketahui bahwa perkiraan proyek mengalami pekerjaan selesai terlambat.