Seiring dengan perkembangan teknologi di bidang konstruksi, maka kreatifitas dan inovasi baru sangat diperlukan dibidang konstruksi saat ini. Oleh karena itu, dalam penelitian ini kami menggunakan limbah sekam padi pembakaran tidak sempurna sebagai pengganti agregat halus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh limbah sekam padi pembakaran tidak sempurna sebesar 0%, 5%, 7,5%, 10% sebagai pengganti agregat halus (pasir) terhadap kuat tekan beton dan penurunan berat beton.
Dalam penelitian ini, perencanaan campuran menggunakan metode SNI 03-2843-2000. Kuat tekan beton rencana menggunakan fc 19 MPa dengan jumlah benda uji untuk setiap variasi campuran (0%, 5%, 7,5%, 10%) sebanyak 12 buah. Benda uji untuk pengujian kuat tekan beton berupa beton silinder dengan ukuran diameter 10 cm dan tinggi 20 cm dengan waktu pengujian dilakukan pada saat benda uji berumur 28 hari. Adapun agregat yang digunakan adalah agregat dari sungai Bili-Bili, kabupaten Gowa dan untuk bahan pengganti agregat halus (limbah sekam padi pembakaran tidak sempurna) dari Desa Lagda, Kabupaten Enrekang.
Dari hasil pengujian kuat tekan beton, menunjukan bahwa penggunaan limbah sekam padi pembakaran tidak sempurna sebagai pengganti agregat halus terjadi penurunan kuat tekan beton. Dimana kuat tekan beton normal sebesar 19,16 MPa, sedangkan kuat tekan rata-rata beton dengan kadar limbah sekam padi pembakaran tidak sempurna sebesar 5%, 7,5%, dan 10% berturut-turut sebesar 18,14 MPa, 10,02 MPa, dan 9,14 MPa. Untuk pengujian berat volume beton rata-rata beton normal 2268,05 kg/m3 dan untuk beton dengan kadar limbah sekam padi pembakaran tidak sempurna 5%, 7,5%, dan 10% berturut-turut sebesar 2262,74 kg/m3, 2256,90 kg/m3, dan 2236,20 kg/m3. Dimana terjadi penurunan berat volume rata-rata setiap penambahan 1% limbah sekam padi pembakaran tidak sempurna sebesar 0,443%.