Indonesia memiliki banyak potensi energi air, salah satu yang dapat
dimanfaatkan adalah tenaga air skala mikro dengan memanfaatkan aliran irigasi
sebagai sumber potensi energi listrik . oleh karena itu diperlukan pemanfaatkan
potensi energi ini dalam menghasilkan energi listrik dengan perancangan
pembangkitan tenaga air.
Aliran irigasi dusun Bontote’ne, desa Tondotoa, kecamatan Pallangga
memiliki potensi daya air sebesar 5,89 kW. Aliran irigasi tersebut dapat
dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga air skala mikro dengan
menggunakan turbin roda air sebagai penggerak awal.
Dalam perancangan turbin roda air dilakukan survei lapangan untuk
mengetahui besarnya potensi daya air yang dihasilkan aliran irigasi. Pada
pengujian kinerja turbin roda air dilakukan pengukuran besaran arus dan tegangan
pada rangkaian serta mengukur besarnya putaran pada poros turbin dan transmisi
pada generator.
Turbin yang dibuat berdasarkan hasil rancangan tersebut memiliki
diameter: 1000 mm dan lebar: 300 mm dengan model sudu turbin melengkung.
Jenis poros ST 42 dengan panjang 1500 mm kemudian ditansmisikan ke generator
untuk menghasilkan putaran 1500 rpm. Hasil pengujian pertama turbin roda air
tanpa beban menghasilkan putaran 46 rpm dan ditransmisikan ke generator
menghasilkan putaran 1485 rpm, dengan tegangan output generator sebesar 210
Volt. Kemudian dilakukan pengujian bervariasi menggunakan 3 buah lampu pijar
40 Watt dengan daya maksimum 75 Watt dengan efisiensi 8,25 % dan daya
minimum sebesar 40 Watt dengan efisiensi 4,39 %. Sedangakan hasil pengujian
tanpa beban menghasilkan putaran 49 rpm dan ditransmisikan ke generator
menghasilkan putaran 1628 rpm, dengan tegangan output generator sebesar 230
Volt. Kemudian dilakukan pengujian bervariasi menggunakan 3 buah lampu pijar
40 Watt dengan daya maksimum 88 Watt dengan efisiensi 9,68 % dan daya
minimum sebesar 48,4 Watt dengan efisiensi 5,32 %.
Kata kunci: Turbin roda air, potensi daya air, kinerja turbin roda air