Dalam proses pembuatan beton hal yang perlu di perhatikan adalah perencanaan campuran beton dimana perencanan ini bertujuan untuk menentukan proporsi semen, agregat halus, agregat kasar, air dan bahan campuran tambahan agar memenuhi kuat tekan yang memenuhi syarat.Limbah plastik menimbulkan masalah bagi lingkungan penyebabnya tak lain sifat plastik yang tidak dapat diuraikan dalam tanah dengan optimalisasi pemakaian limbah plastik ini, diharapakan mengurangi limbah yang dapat mencemari lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan limbah plastik terhadap mutu beton, dan untuk mengetahui berapa kuat tekan dan kuat lenutr beton dengan penambahan plastik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pembanding dengan beton normal.
Dalam penelitian ini perencanaan campuran beton menggunakan metode DOE (Departement of Environment). Benda uji yang dibuat berupa silinder dengan ukuran 10x20 cm sebanyak 15 sampel dan balok dengan ukuran 10x10x40 cm sebanyak 9 sampel. Pembuatan benda uji silinder dan balok menggunaan tiga variasi campuran yaitu dengan campuran beton normal, beton dengan penambahan 1% plastik, dan beton dengan penambahan 2% plastik kemudian diamati pengaruhnya terhadap kuat tekan beton dan kuat lentur beton pada umur 28 hari menggunakan alat Compressing Testing Machine untuk uji kuat tekan dan flexural machine untuk uji kuat lentur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan dan kuat lentur yang dihasilkan untuk beton normal relatif lebih besar daripada beton dengan penambahan 1% dan 2% plastik. Selain itu, semakin banyak penambahan limbah plastik kedalam campuran beton maka semakin rendah kuat tekan dan kuat lenturnya. Pada beton normal nilai kuat tekannya yaitu 30,71 Mpa dan nilai kuat lenturnya yaitu 7,50 MPa. Pada beton dengan penambahan 1% plastik nilai kuat tekannya yaitu 17,22 Mpa dan nilai kuat lenturnya yaitu 3,50 MPa. Pada beton dengan penambahan 2% plastik nilai kuat tekannya yaitu12,51 Mpa dan nilai kuat lenturnya yaitu 2,34 MPa.