Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari pusat pembangkit sampai ke konsumen. Dalam penyaluran listrik tersebut masih banyak kendala/gangguan yang terjadi disebabkan oleh beberapa faktor. Sistem pembumian pada jaringan distribusi digunakan sebagai pengaman langsung terhadap peralatan dan manusia bila terjadinya gangguan tanah atau kebocoran arus akibat kegagalan isolasi dan tegangan lebih pada peralatan jaringan distribusi. Selain itu, ada permasalahan lain yaitu gangguan hubung singkat yang dapat mengakibatkan timbulnya lonjakan arus dengan besaran lebih tinggi dari keadaan normal. Keadaan ini dapat mengakibatkan kegagalan operasi sistem secara keseluruhan. Adapun tujuan dari Tugas Akhir ini adalah mendeskripsikan sistem pembumian yang digunakan pada GI Bakaru dan menganalisis perbandingan nilai arus hubung singkat secara perhitungan manual dan simulasi. Di dalam analisis perhitungan arus hubung singkat disini menggunakan software ETAP 16.0.0 dalam penyelesaian. Langkah awalnya dengan menggambar single line diagram dan memasukkan parameternya. Hasil yang didapat dari perhitungan manual arus hubung singkat tidak jauh berbeda dengan hasil perhitungan menggunakan software ETAP yaitu pada jarak 14250 m nilai arus hubung singkat pada simulasi sebesar 425 A dan nilai pada perhitungan manual sebesar 394 A. Pada jarak 28500 m nilai arus hubung singkat pada simulai dan perhitungan sebesar 238 dan 198 A. Pada jarak 42750 m nilai arus hubung singkat pada simulasi dan perhitungan sebesar 166 dan 132 A dan pada jarak 57000 m menghasilkan arus hubung singkat pada simulasi dan perhitungan sebesar 33 dan 99 A. Jadi dapat dikatakan bahwa semakin jauh jarak titik gangguan terhadap panjang saluran maka semakin kecil arus gangguan hubung singkat yang terjadi begitupula sebaliknya