(Firmansyah Jamaludin dan Faturachman Sultan), Studi Karakteristik Mekanik Bata Ringan CLCNdengan Penambahan Abu Batu dan Fly Ash Pada Umur 14, 56, dan 84 hari, Makassar, (Agus Salim, S.ST., M.T. dan Abdul Nabi, S.T., M.T.).
Penggunaan bata ringan sebagai bahan konstruksi dinding telah berkembang luas, terutama di kota-kota besar. Keuntungan utamanya adalah mengurangi berat sendiri bangunan secara signifikan, hingga 50% bila dibandingkan dengan batu bata.
Dalam penelitian ini, material pengisi memanfaatkan abu batu dan fly ash dimana keduanya merupakan produk sampingan (limbah) dari pabrik batu dan pabrik listrik tenaga uap. Dengan solidifikasi limbah abu terbang batubara diharapkan akan dapat mengurangi limbah yang mencemari lingkungan dan atau memberi nilai tambah pada produk yang dihasilkan.
Pengaruh itu akan diukur melalui berbagai parameter seperti kuat tekan, kuat geser dan kuat patah untuk sifat mekaniknya, serta berat isi, berat jenis, penyerapan dan kadar air untuk sifat fisiknya dari sampel yang dibuat dengan variasi penambahan persentase abu terbang terhadap berat abu batu sebesar 0% (X1), 15% (X2), 30% (X3) dan 45% (X4) sebagai variable pertama. Variabel kedua berupa penambahan busa berdasarkan target berat isi basah untuk masing- masing 800 kg/m3 (Y1), 1000 kg/m3 (Y2) dan 1200 kg/m3 (Y3).
Berdasarkan hasil pengujian pada umur 14, 56, dan 84 hari pada pengujian sifat mekanik dari setiap variasi diperoleh kuat tekan, kuat lentur, dan kuat geser memiliki nilai yang tidak terlalu signifikan dari setiap umur sampel yang diuji.
Kata kunci : Bata ringan, abu batu, fly ash, busa