Semen yang berfungsi sebagai bahan perekat sangat berpengaruh dalam pembuatan beton maupun mortar untuk menghasilkan kuat tekan yang tinggi, sehingga jika terjadi kelembapan atau kerusakan pada semen akan mengakibatkan komponen semen beraksi atau terhidrasi sebelum digunakan yang akan mengurangi kekuatan beton dan mutu mortar yang dihasilkan, kelembapan atau kerusakan semen dipengaruhi oleh umur dan cara penyimpanan semen, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh umur dan cara penyimpanan semen terhadap karakteristik semen dan kuat tekan mortar.
Penelitian ini diawali dengan pengadaan semen yang baru, sebelum melakukan pengujian karakteriatik semen maupun pembuatan benda uji mortar dilakukan, sampel semen disimpan pada umur penyimpanan 1 minggu, 4 minggu, 8 minggu, 12 minggu dan 16 minggu, dengan variasi penyimpanan semen sesuai dengan standar dan tidak sesuai dengan standar.
Berdasarkan dari pengujian diketahui bahwa untuk karakteristik semen tidak terlalu berpengaruh dengan cara penyimpanan semen selama semen masih dalam ruangan namun pada kekekalan semen direkomendasikan untuk penyimpanan semen sesuai standar maksimal 8 minggu sedangkan untuk penyimpanan tidak sesuai dengan standar direkomendasikan umur penyimpanan maksimum 4 minggu, dan untuk kuat tekan mortar sangat berpengaruh terhadap umur dan cara penyimpanan semen direkomendasikan umur penyimpanan semen maksimum 4 minggu.