RINGKASAN
Perusahaan belum menerapkan biaya standar sebagai alat pengendalian biaya produksi sehingga perusahaan tidak mempunyai patokan yang jelas dalam mengeluarkan biaya produksi. Dengan adanya biaya standar perusahaan mampu menekan biaya yang seharusnya dikeluarkan dengan melakukan pengendalian dengan cara membandingkan biaya standar dengan biaya aktual. Tujuan dari kegiatan ini adalah menghitung biaya standar sebagai alat pengendalian biaya produksi pada Resky Tehnik.
Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kuantitatif. Metode analisis deskriptif kuantitatif adalah metode pengolahan data dalam bentuk angka sebagai dasar penghitungan biaya standar sebagai alat pengendalian biaya produksi.
Perhitungan biaya produk standar menunjukkan perhitungan terperinci dari biaya bahan baku standar, biaya standar tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik standar dan dari total hasil total biaya standar satu produk teralis adalah Rp310.080 dan perhitungan biaya standar ini tidak hanya sampai pada perhitungan biaya standar namun dilakukan perbandingan antara hasil standar dengan aktual yang menghasilkan suatu selisih yaitu perusahaan pada biaya bahan baku tidak memperoleh selisih pada harga bahan baku, sedangkan pada kuantitas memperoleh selisih favorable pada besi hollow sebesar Rp40.000 dan dan favorable pada besi nako sebesar Rp52.780. Sedangkan selisih pada biaya tenaga kerja memperoleh selisih favorable pada upah tenaga kerja langsung sebesar Rp150.048 dan favorable pada efisiensi tenaga kerja langsung sebesar Rp500.032. Pada biaya overhead pabrik perusahaan menghasilkan selisih terkendali sebesar Rp176.035 yang bersifat unfavorable dan pada selisih volume menghasilkan selisih yang tidak bersifat favorable ataupun unfavorable.