Dalam dunia kelistrikan, gangguan merupakan suatu masalah yang tidak dapat dihindari. Ketika gangguan sistem tersebut tidak ditangani dengan cara yang efektif dan dengan waktu yang singkat maka dapat menyebabkan sebagian tenaga listrik runtuh yang berakibat pada terjadinya pemadaman pada beban yang disebut blackout. Penyusunan tugas akhir ini bertujuan untuk menganalisis gangguan yang menyebabkan kondisi blackout, mengidentifikasi dampak yang ditimbulkan oleh kondisi blackout, dan menjabarkan pemulihan kondisi blackout yang terjadi pada sistem tenaga listrik Sulbagsel. Metode yang digunakan adalah studi literatur, metode observasi, dan metode wawancara. Dalam laporan tugas akhir ini menggunakan Software DIgSILENT Power Factory 15.1 untuk mencari nilai arus hubung singkat dan membandingkannya dengan data hasil rekaman rele dan perhitungan manual. Penyebab utama dari gangguan blackout yang terjadi pada ruas transmisi Tello-Sungguminasa adalah kegagalan teleproteksi mengirim sinyal dari GI Tello ke GI Sungguminasa. Dampak dari gangguan blackout adalah terputusnya pelayanan listrik ke konsumen selama 6 jam dengan total beban yang hilang sebesar 469 MW serta menyebabkan kerugian bagi pihak PT PLN (Persero) sebesar Rp 1.089.576.000. Proses pemulihan sistem akibat gangguan blackout pada ruas transmisi Tello-Sungguminasa adalah dengan membangun island Barru, island Makassar, dan island Poso dengan suplay tegangan dari island Bakaru dan island Sengkang.