ABSTRAK
Sistem pentanahan merupakan salah satu faktor penting dalam usaha pengamanan dan perlindungan sistem tenaga listrik. Pada saat terjadi gangguan disistem tenaga listrik, sistem pentanahan dapat menyalurkan arus gangguan dengan cepat ke dalam tanah dan disebarkan ke segala arah. Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) pada jalur Bakaru - Pinrang merupakan jalur yang letak towernya berada pada jenis tanah yang berbeda – beda sehingga mempengaruhi nilai resistansi pentanahannya. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui perbaikan tahanan pentanahan 3 tower SUTT 150 kV transmisi Bakaru – Pinrang dengan metode counterpoise agar sesuai dengan standar PUILL 2011 yang telah ditetapkan. Pelaksanaan kegiatan menggunakan metode studi literatur, observasi, wawancara, dan analisis data. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa dengan metode counterpoise nilai tahanan pentanahan tower transmisi mengalami perubahan nilai tahanan pentanahan pada Tower 36 dari 2,041 Ω menjadi 1,853 Ω , Tower 100 dari 1,043 Ω menjadi 0,939 Ω, Tower 103 dari 3,71 Ω menjadi 3,03 Ω sehingga memenuhi nilai standar yang telah ditetapkan oleh PUIL 2011.