Dalam penyaluran tenaga listrik distribusi GT. ITR.022 di Bonto Ramba menggunakan kabel LVTC (Low Voltage Twisted Cable). Selama proses penyaluran tenaga listrik antara gardu distribusi ke konsumen terdapat jatuh tegangan. Jatuh tegangan merupakan perbedaan tegangan kirim dan tegangan terima. PT. PLN (Persero) menetapkan standar Tegangan 220 + 5 % dan – 10 %. Pada jaringan tegangan rendah ujung, pelanggan sering mengeluh akibat tegangan rendah terutama pada saat waktu beban puncak. Maka dalam Laporan Tugas Akhir ini dibahas Pengaruh Pembumian JTR Untuk Perbaikan Tegangan meliputi pengukuran tegangan kirim di Peralatan Hubung Bagi Gardu Distribusi dan tegangan terima di KKB (Kontak Kontak Bantu) pelanggan saat luar waktu beban puncak dan waktu beban puncak baik. Hasil pengujian ini kemudian dijadikan acuan untuk melakukan pemasangan pembumian pada penghantar netral jaringan tegangan rendah ujung dengan menggunakan sistem PNP (Pengaman Netral Pembumian) atau biasa juga disebut TN-CS (Terra Neutral – Combined Separated).
Tujuan Laporan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui perbaikan tegangan setelah dipasang pembumian pada dua titik percabangan ujung jaringan tegangan rendah Gardu Distribusi GT.ITR.022 PT. PLN (Persero) Rayon Daya. Berdasarkan hasil pengujian sebelum dipasang pembumian resistansi pembumian sebesar 3.06 Ω dan setelah pemasangan pembumian di dua titik resistansi pembumian sebesar menjadi 1.75 Ω dikarenakan pembumian terhubung secara paralel. Pada jaringan tegangan rendah ujung Jatuh tegangan 12 % sampai 22 % dengan pembumian jatuh tegangan menjadi 9 % sampai 18 % dan pada saat waktu beban puncak jatuh tegangan dari 15 % sampai 28 % dengan pembumian jatuh tegangan menjadi 5 % sampai 14 %. Pada Lokasi kedua perbandingan jatuh tegangan saat luar waktu beban puncak 7 % sampai 14 % dengan pembumian menjadi 6 % sampai 11 % dan pada saat waktu beban puncak jatuh tegangan dari 9 % sampai 18 % dengan pembumian jatuh tegangan menjadi 7 % sampai 16 %.