Pada Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia terdapat konstruksi pelat lantai dengan tebal 80 cm untuk ruangan brankas, dimana pelaksanaan pengecorannya tidak bisa disamakan dengan bangunan pada umumnya yang cukup berdasarkan pengalaman belaka dengan perhitungan yang sangat sederhana, tetapi diperlukan desain perencanaan bekisting.
Perencanaan ini dilakukan dengan tujuan kita dapat mengetahui hasil perencanaan dan metode pelaksanaan bekisting pelat lantai dengan tebal 80 cm pada proyek Renovasi Gedung Bank Indonesia. Sehubungan dengan itu, kegiatan ini diawali dengan pengumpulan data untuk menentukan model bekisting, menggambar model pekerjaan bekisting, perhitungan pembebanan, pemilihan desain metode pelaksanaan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara lapangan, sedangkan analisis data dilakukan dengan perhitungan manual menggunakan Ms Excel.
Berdasarkan hasil perencanaan dapat disimpulkan bahwa bekisting yang aman digunakan pada perencanaan pelat lantai tebal 80 cm pada proyek renovasi gedung Bank Indonesia, yaitu menggunakan bekisting sistem (modern). Konstruksi bekisting terdiri dari multipleks tebal 21 mm, girder GT-24 dengan panjang 270 cm dipasang dengan jarak 375 mm, NE 244-SRZ 239 dipasang dengan jarak per 1.5 m, dan PD-8 sebagai tiang perancah.