Kabel tembaga digunakan karena instalasi yang mudah pada jangkauan yang tidak jauh, seperti digunakan dalam rumah atau instansi yang kecil. Instalasi kabel tembaga memang relatif mudah namun dalam proses instalasi bisa saja terjadi hal-hal yang dapat menyebabkan gangguan dalam proses pengiriman informasi. Gangguan yang kemungkinan terjadi adalah adanya kabel yang putus. Bukanlah hal mudah untuk mengetahui letak putusnya kabel tersebut, apalagi jika kabel tersebut merupakan kabel tanam atau berada dalam tembok. Solusi dari masalah tersebut adalah dengan menggunakan Alat pendeteksi koneksi kabel koaksial berbasis mikrokontroler , tanpa harus membongkar instalasi yang telah dipasang.
Perancangan dilakukan untuk mengetahui cara pembuatan alat pendeteksi kabel koaksial berbasis mikrokontroler dan mengetahui dara penggunaannya atau cara mengukur koneksi suatu kabel berbasis mikrokontroler. Sehubungan dengan itu, perancangan ini diawali dengan analisis perancangan, pembuatan blok diagram dan rangkaian skematik rangkaian, pengadaan alat dan bahan juga pembuatan dan perakitan alat, serta pengumpulan data dilakukan dengan cara pengujian alat.
Pada tugas akhir ini diperoleh kesimpulan bahwa pembuatan alat pendeteksi koneksi kabel koaksial berbasis mikrokontroler dapat dibuat menggunakan Rangkaian pembangkit sinyak dengan IC 74HCT14 dan Arduino due sebagai mikrokontroler, menggunakan LCD 16x2. Pengukuran koneksi kabel koaksial menggunakan alat pendeteksi koneksi kabel koaksial berbasis mikrokontroler dilakukan dengan cara menghubungkan salah satu ujung kabel yang akan diukur dengan alat yang telah dibuat dan dapat mengukur koneksi kabel dengan panjang minimum