Studi Karakteristik Fisik Bata Ringan CLC (Cellular Lighweight Concrete) dengan Variasi Fly Ash dan Busa, Muhammad Masnur dan Ardi 2017, dibimbing oleh Agus Salim, S.ST.,M.T. dan Syamsul Bahri Ahmad, S.ST., M.T.
Penggunaan bata ringan sebagai bahan konstruksi dinding telah berkembang luas, terutama di kota-kota besar. Keuntungan utamanya adalah mengurangi berat sendiri bangunan secara signifikan, hingga 50% bila dibandingkan dengan batu bata.
Dalam penelitian ini, material pengisi memanfaatkan abu batu dan fly ash dimana keduanya merupakan produk sampingan (limbah) dari pabrik batu dan pabrik listrik tenaga uap. Dengan solidifikasi limbah abu terbang batubara diharapkan akan dapat mengurangi limbah yang mencemari lingkungan dan atau memberi nilai tambah pada produk yang dihasilkan.
Pengaruh itu akan diukur melalui berbagai parameter seperti kadar air, densitas, penyerapan air dan porositas dari sampel yang dibuat dengan variasi penambahan persentase abu terbang terhadap berat abu batu sebesar 0% (X1), 15% (X2), 30% (X3) dan 45% (X4) sebagai variable pertama. Variabel kedua berupa penambahan busa berdasarkan target berat isi basah untuk masing- masing 800 kg/m3 (Y1), 1000 kg/m3 (Y2) dan 1200 kg/m3 (Y3).
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai kadar air maksimum yaitu; a) umur 14 hari yaitu 25,705 % sampel X3Y3, b) umur 56 hari sampel X1Y1 23,036 %, dan c) umur 84 hari sampel X2Y3 28,007%. Pada pengujian penyerapan diperoleh nilai penyerapan maksimum yaitu; a) umur 14 hari sampel X1Y1 32,662 %, b) umur 56 hari sampel X1Y1 28,305 %, dan c) umur 84 hari sampel X2Y2 47.115 %. Pada pengujian densitas diperoleh nilai densitas maksimum yaitu; a) umur 14 hari sampel X4Y3 1,237 gr/cm3, b) umur 56 hari sampel X4Y2 0,974 gr/cm3 dan c) umur 84 hari sampel X3Y3 0,932 gr/cm3. Pada pengujian porositas diperoleh nilai porositas maksimum yaitu; a) umur 56 hari sampel X2Y3 0,542 %, b) umur 84 hari sampel X2Y3 0,513 %.